Aktivitas bimbingan sosial dalam menumbuhkan kepribadian anak pada usia remaja : Studi Deskriptif terhadap Proses Bimbingan yang Dilakukan Oleh Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Bandung

hanatul, Fadilah (2018) Aktivitas bimbingan sosial dalam menumbuhkan kepribadian anak pada usia remaja : Studi Deskriptif terhadap Proses Bimbingan yang Dilakukan Oleh Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Bandung. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftar Isi.pdf

Download (202kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (454kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB_II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (586kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB_III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (462kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB_IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (464kB) | Request a copy

Abstract

Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang dilakukan oleh ‎remaja seperti mengonsumsi narkoba, tawuran, membunuh, melakukan seksual dan ‎kriminalitas. Faktor yang menyebabkan remaja terjerumus pada perilaku ‎penyimpangan ini, disebabkan oleh keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini, ‎disebabkan karena anak tidak mendapatkan pembelajaran hidup yang baik dari ‎orang tua, suka berbohong pada orang tua dan membantah perintah orang tua. ‎Oleh karena itu, remaja membutuhkan sebuah penanganan khusus berupa ‎bimbingan yang baik dari orang tua khususnya, lingkungan dan lembaga. Agar ‎remaja mampu merubah dirinya dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.‎ Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui program bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, (2) mengetahui proses ‎bimbingan sosial yang dulakukan LAHA di LPKA Bandung dan (3) mengetahui ‎hasil penerapan aktivitas bimbingan sosial dalam kepribadian untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja di LPKA Bandung.‎ Penelitian ini berangkat dari teori yang diungkap oleh Albert Ellis bahwa ‎manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam ‎satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafsu dan berkehendak. ‎Pengalaman eksternal yang menimbulkan emosional akan tetap bergantung pada ‎pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengelaman itu sendiri.‎ Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode ‎deskriptif. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui program bimbingan sosial ‎untuk menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, pencapaian dari ‎pelaksanaan bimbingan sosial yang dilakukan LAHA di LPKA Bandung, dengan ‎pengumpulan data berupa observasi, wawancara langsung dengan Pembina LAHA ‎dan remaja LPKA, mengklarifikasikan data dan menarik kesimpulan.‎ Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja yang dilakukan oleh LAHA di (LPKA) Kelas ‎II Bandung, mempunyai hasil yang efektif. Melalui kegiatan sosial ini, karena ‎program didasarkan pada MISI Lembaga. Proses pelaksanaan bimbingan yang ‎dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak di LPKA Kelas II Bandung, ‎Kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan setiap setiap hari Kamis pukul 13.00-‎‎15.00. Tahapan proses bimbingan Hanatul Fadilah. Aktivitas Bimbingan Sosial Dalam Menumbuhkan ‎Kepribadian Anak Pada Usia Remaja (Studi deskriptif terhadap proses ‎bimbingan yang dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) di ‎Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Bandung).‎ Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang dilakukan oleh ‎remaja seperti mengonsumsi narkoba, tawuran, membunuh, melakukan seksual dan ‎kriminalitas. Faktor yang menyebabkan remaja terjerumus pada perilaku ‎penyimpangan ini, disebabkan oleh keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini, ‎disebabkan karena anak tidak mendapatkan pembelajaran hidup yang baik dari ‎orang tua, suka berbohong pada orang tua dan membantah perintah orang tua. ‎Oleh karena itu, remaja membutuhkan sebuah penanganan khusus berupa ‎bimbingan yang baik dari orang tua khususnya, lingkungan dan lembaga. Agar ‎remaja mampu merubah dirinya dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.‎ Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui program bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, (2) mengetahui proses ‎bimbingan sosial yang dulakukan LAHA di LPKA Bandung dan (3) mengetahui ‎hasil penerapan aktivitas bimbingan sosial dalam kepribadian untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja di LPKA Bandung.‎ Penelitian ini berangkat dari teori yang diungkap oleh Albert Ellis bahwa ‎manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam ‎satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafsu dan berkehendak. ‎Pengalaman eksternal yang menimbulkan emosional akan tetap bergantung pada ‎pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengelaman itu sendiri.‎ Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode ‎deskriptif. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui program bimbingan sosial ‎untuk menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, pencapaian dari ‎pelaksanaan bimbingan sosial yang dilakukan LAHA di LPKA Bandung, dengan ‎pengumpulan data berupa observasi, wawancara langsung dengan Pembina LAHA ‎dan remaja LPKA, mengklarifikasikan data dan menarik kesimpulan.‎ Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja yang dilakukan oleh LAHA di (LPKA) Kelas ‎II Bandung, mempunyai hasil yang efektif. Melalui kegiatan sosial ini, karena ‎program didasarkan pada MISI Lembaga. Proses pelaksanaan bimbingan yang ‎dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak di LPKA Kelas II Bandung, ‎Kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan setiap setiap hari Kamis pukul 13.00-‎‎15.00. Tahapan proses bimbingan ini terkait, tentang: (a) materi, (b) metode, (c) ‎Media. dan (c) objek. (3) Hasil penerapan bimbingan untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja, untuk mengukur seberapa pengtingnya ‎bimbingan sosial bagi mereka, ‎ ‎ Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial yang ‎dilakukan LAHA sangat berpengaruh menumbuhkan kerpribadian remaja, ‎termasuk pada perubahan mainset dan perilakunya, mengenali potensi dan ‎memiliki semangat hidup yang kuat.‎ ini terkait, tentang: (a) materi, (b) metode, (c) ‎Media. dan (c) objek. (3) Hasil penerapan bimbingan untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja, untuk mengukur seberapa pengtinHanatul Fadilah. Aktivitas Bimbingan Sosial Dalam Menumbuhkan ‎Kepribadian Anak Pada Usia Remaja (Studi deskriptif terhadap proses ‎bimbingan yang dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) di ‎Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Bandung).‎ Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang dilakukan oleh ‎remaja seperti mengonsumsi narkoba, tawuran, membunuh, melakukan seksual dan ‎kriminalitas. Faktor yang menyebabkan remaja terjerumus pada perilaku ‎penyimpangan ini, disebabkan oleh keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini, ‎disebabkan karena anak tidak mendapatkan pembelajaran hidup yang baik dari ‎orang tua, suka berbohong pada orang tua dan membantah perintah orang tua. ‎Oleh karena itu, remaja membutuhkan sebuah penanganan khusus berupa ‎bimbingan yang baik dari orang tua khususnya, lingkungan dan lembaga. Agar ‎remaja mampu merubah dirinya dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.‎ Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui program bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, (2) mengetahui proses ‎bimbingan sosial yang dulakukan LAHA di LPKA Bandung dan (3) mengetahui ‎hasil penerapan aktivitas bimbingan sosial dalam kepribadian untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja di LPKA Bandung.‎ Penelitian ini berangkat dari teori yang diungkap oleh Albert Ellis bahwa ‎manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam ‎satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafsu dan berkehendak. ‎Pengalaman eksternal yang menimbulkan emosional akan tetap bergantung pada ‎pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengelaman itu sendiri.‎ Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode ‎deskriptif. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui program bimbingan sosial ‎untuk menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, pencapaian dari ‎pelaksanaan bimbingan sosial yang dilakukan LAHA di LPKA Bandung, dengan ‎pengumpulan data berupa observasi, wawancara langsung dengan Pembina LAHA ‎dan remaja LPKA, mengklarifikasikan data dan menarik kesimpulan.‎ Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja yang dilakukan oleh LAHA di (LPKA) Kelas ‎II Bandung, mempunyai hasil yang efektif. Melalui kegiatan sosial ini, karena ‎program didasarkan pada MISI Lembaga. Proses pelaksanaan bimbingan yang ‎dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak di LPKA Kelas II Bandung, ‎Kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan setiap setiap hari Kamis pukul 13.00-‎‎15.00. Tahapan proses bimbingan ini terkait, tentang: (a) materi, (b) metode, (c) ‎Media. dan (c) objek. (3) Hasil penerapan bimbingan untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja, untuk mengukur seberapa pengtingnya ‎bimbingan sosial bagi mereka, ‎ ‎ Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial yang ‎dilakukan LAHA sangat berpengaruh menumbuhkan kerpribadian remaja, ‎termasuk pada perubahan mainset dan perilakunya, mengenali potensi dan ‎memiliki semangat hidup yang kuat.‎ Hanatul Fadilah. Aktivitas Bimbingan Sosial Dalam Menumbuhkan ‎Kepribadian Anak Pada Usia Remaja (Studi deskriptif terhadap proses ‎bimbingan yang dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak (LAHA) di ‎Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II A Bandung).‎ Kenakalan remaja merupakan perilaku yang menyimpang dilakukan oleh ‎remaja seperti mengonsumsi narkoba, tawuran, membunuh, melakukan seksual dan ‎kriminalitas. Faktor yang menyebabkan remaja terjerumus pada perilaku ‎penyimpangan ini, disebabkan oleh keluarga, ekonomi, dan lingkungan. Hal ini, ‎disebabkan karena anak tidak mendapatkan pembelajaran hidup yang baik dari ‎orang tua, suka berbohong pada orang tua dan membantah perintah orang tua. ‎Oleh karena itu, remaja membutuhkan sebuah penanganan khusus berupa ‎bimbingan yang baik dari orang tua khususnya, lingkungan dan lembaga. Agar ‎remaja mampu merubah dirinya dari perilaku negatif menjadi perilaku positif.‎ Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui program bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, (2) mengetahui proses ‎bimbingan sosial yang dulakukan LAHA di LPKA Bandung dan (3) mengetahui ‎hasil penerapan aktivitas bimbingan sosial dalam kepribadian untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja di LPKA Bandung.‎ Penelitian ini berangkat dari teori yang diungkap oleh Albert Ellis bahwa ‎manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam ‎satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafsu dan berkehendak. ‎Pengalaman eksternal yang menimbulkan emosional akan tetap bergantung pada ‎pengertian yang diberikan terhadap peristiwa atau pengelaman itu sendiri.‎ Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode ‎deskriptif. Tujuannya penelitian ini untuk mengetahui program bimbingan sosial ‎untuk menumbuhkan kepribadian remaja di LPKA Bandung, pencapaian dari ‎pelaksanaan bimbingan sosial yang dilakukan LAHA di LPKA Bandung, dengan ‎pengumpulan data berupa observasi, wawancara langsung dengan Pembina LAHA ‎dan remaja LPKA, mengklarifikasikan data dan menarik kesimpulan.‎ Hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa bimbingan sosial untuk ‎menumbuhkan kepribadian remaja yang dilakukan oleh LAHA di (LPKA) Kelas ‎II Bandung, mempunyai hasil yang efektif. Melalui kegiatan sosial ini, karena ‎program didasarkan pada MISI Lembaga. Proses pelaksanaan bimbingan yang ‎dilakukan oleh Lembaga Advokasi Hak Anak di LPKA Kelas II Bandung, ‎Kegiatan bimbingan sosial dilaksanakan setiap setiap hari Kamis pukul 13.00-‎‎15.00. Tahapan proses bimbingan ini terkait, tentang: (a) materi, (b) metode, (c) ‎Media. dan (c) objek. (3) Hasil penerapan bimbingan untuk menumbuhkan ‎kepribadian anak pada usia remaja, untuk mengukur seberapa pengtingnya ‎bimbingan sosial bagi mereka, ‎ ‎ Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial yang ‎dilakukan LAHA sangat berpengaruh menumbuhkan kerpribadian remaja, ‎termasuk pada perubahan mainset dan perilakunya, mengenali potensi dan ‎memiliki semangat hidup yang kuat.‎ gnya ‎bimbingan sosial bagi mereka, ‎ ‎ Berdasarkan temuan ini dapat disimpulkan bahwa bimbingan sosial yang ‎dilakukan LAHA sangat berpengaruh menumbuhkan kerpribadian remaja, ‎termasuk pada perubahan mainset dan perilakunya, mengenali potensi dan ‎memiliki semangat hidup yang kuat.‎

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Bimbingan Sosial;Perilaku;Remaja
Subjects: Educational Institutions, Schools and Their Activities > Student Guidance and Counseling
Educational Institutions, Schools and Their Activities > Educational Buildings, Physical Plants of School
Educational Institutions, Schools and Their Activities > Students
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Bimbingan Konseling Islam
Depositing User: Hanatul Fadilah
Date Deposited: 05 Nov 2018 04:13
Last Modified: 05 Nov 2018 04:13
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/9598

Actions (login required)

View Item View Item