Analisis kritis terhadap penggabungan akad dan Wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah di Bank Muamalat Cabang Bandung

Najah, Azmi Nur Naila (2020) Analisis kritis terhadap penggabungan akad dan Wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah di Bank Muamalat Cabang Bandung. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (247kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (459kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (290kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (821kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB) | Request a copy

Abstract

Janji (wa’ad) sering digunakan dalam transaksi keuangan, salah satunya pada akad musyarakah mutanaqishah untuk beberapa produk pembiyaan di Bank Muamalat Cabang Bandung. Penerapan akad musyarakah mutanaqishah membuat perbankan syariah harus memastikan bahwa pelaksanaan pembiayaan tersebut sesuai dengan kepatuhan syariah. Seringkali timbul beberapa permasalahan terkait dengan kepatuhan terhadap nilai-nilai syariah terutama mengenai penggabungan antara akad dan wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami konsep, implementasi dan tinjauan hukum ekonomi syariah terhadap penggabungan akad dan wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah di Bank Muamalat Cabang Bandung. Hukum musyarakah mutanaqishah masih diikhtilafkan para ulama karena termasuk domain multiakad yang keberadaanya sendiri diikhtilafkan. Musyarakah mutanaqishah mengandung akad ijarah dan syirkah disertai wa’ad. Dalam menjalankan kegiatan usahanya, bank syariah tidak boleh terlepas dari prinsip hukum ekonomi syariah, salah satunya kebebasan bertransaksi yang boleh dilakukan sepanjang sejalan dengan ketentuan syariah. Kebebasan berkontrak menimbulkan adanya kesepakatan untuk melakukan jenis-jenis akad baru sesuai dengan kepentingan ekonomi dan perkembangan zaman. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual yang berkaitan dengan penggabungan akad dan wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah di Bank Muamalat Cabang Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif sehingga dapat dilakukan kajian dan analisis secara komprehensif terhadap berbagai sumber relevan dengan permasalahan yang diteliti juga relevan dengan sumber hukum sekunder. Penggabungan akad dan wa’ad pada transaksi musyarakah mutanaqishah terjadi ketika dilakukan janji untuk mengalihkan kepemilikan modal usaha secara bertahap dari mitra yang satu kepada mitra lain. Janji tersebut bersifat mengikat sesuai dengan Fatwa DSN No. 85 Tahun 2012, dan berdasarkan Fatwa DSN No. 73 Tahun 2008 bahwa hukum musyarakah mutanaqisah adalah boleh, serta kebebasan para pihak dalam bertransaksi menimbulkan adanya kesepakatan untuk melakukan jenis-jenis akad baru sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini memberikan kepastian hukum bagi pihak Bank karena bersifat musyarakah, namun tidak sepenuhnya memberi keadilan kepada pihak nasabah karena harus memikul beban biaya asuransi secara sepihak.

Actions (login required)

View Item