Ketenangan jiwa perspektif Al-Quran: studi komparatif terhadap kitab Tafsir Ruh Al-Ma'ani dan Kitab Tafsir Al-Asas Fi Al-Tafsir

Mandasari, Hena (2018) Ketenangan jiwa perspektif Al-Quran: studi komparatif terhadap kitab Tafsir Ruh Al-Ma'ani dan Kitab Tafsir Al-Asas Fi Al-Tafsir. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (458kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (484kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (769kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (712kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (982kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (970kB)
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (479kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (438kB)

Abstract

Alquran merupakan bekal untuk kehidupan manusia yang dapat mengatasi gangguan penyakit, baik penyakit kejiwaan dan kegoncangan mental. Ketenangan, kedamaian, dan ketentraman jiwa merupakan suatu hal yang didambakan oleh setiap orang. Namun, kebanyakan orang berpendapat bahwa memiliki harta yang banyak adalah salah satu faktor yang mempengaruhi munculnya ketenangan jiwa. Masalah pada penelitian ini yaitu apa makna “ketenangan” secara bahasa di dalam Alquran serta faktor apa saja yang mempengaruhi dan yang mengahalangi munculnya ketenangan jiwa berdasarkan Alquran. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna bahasa “ketenangan” perspektif Alquran dengan menggunakan tafsir Rūḥ al-Ma’anī dan al-Asās Fī al-Tafsīr sebagai penjelasannya. Penelitian ini menggunakan metode komparatif dan difokuskan pada penelusuran literatur-literatur dan bahan pustaka yang berkaitan dengan judul penelitian. Dalam pandangan filosof ketenangan jiwa atau kebahagiaan hidup itu akan diperoleh manusia apabila manusia tidak cenderung menempatkan harta kekayaan sebagai sumber kebahagiaan. Sedangkan perspektif sufi menyebutkan setelah jiwa berpisah dengan badan, jiwa pergi ke Alam Kebenaran atau Alam Akal di dalam lingkungan cahaya Tuhan, dekat dengan Tuhan dan dapat melihat Tuhan. Tempat inilah yang menjadi kebahagiaan atau ketenangan jiwa yang abadi yang akan dirasakan oleh jiwa yang suci. Adapun dalam pandangan psikolog bahwa ketenangan jiwa berarti kemampuan untuk menyesuaikan diri sendiri dengan orang lain, masyarakat dan lingkungan serta dengan lingkungan di mana ia hidup. Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan tafsir Rūḥ al-Ma’anī dan tafsir al-Asās Fī al-Tafsīr, maka sebagai hasil dari penelitian ini secara bahasa “ketenangan” dapat diartikan dengan tempat tinggal (surga), istirahat (menyenangkan, cahaya), senang, tentram dan ketenangan itu sendiri. Sedangkan faktor munculnya ketenangan jiwa dapat dipengaruhi dengan tidak berbuat syirik atau menyekutukan Allah SWT., memberikan doa kepada orang yang bersedekah/berzakat, senantiasa berzikir kepada Allah yakni dengan membaca Alquran ataupun mengucapkan kalimat tahlil, tasbih, tahmid, dan takbir, bagi suami yang berpoligami adil terhadap para istri merupakan faktor yang mempengaruhi munculnya ketenangan jiwa, serta berbagi dan mengajak manusia kepada kebenaran. Adapun hal-hal yang menghalangi munculnya ketenangan jiwa yaitu tidak percaya terhadap hari akhir, terlalu cinta akan kehidupan di dunia, ingkar terhadap ayat-ayat Allah (Alquran), kufur nikmat kepada Allah SWT. dan ragu terhadap sesuatu hal.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Tafsir; Ketenangan Jiwa;
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: hena mandasari
Date Deposited: 17 Dec 2018 03:32
Last Modified: 17 Dec 2018 03:32
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/17451

Actions (login required)

View Item View Item