Menggantikan puasa orang yang meninggal dalam perspektif Hadits

Labala, A.L. Syafruddin (2011) Menggantikan puasa orang yang meninggal dalam perspektif Hadits. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (48kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (9kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (626kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Di kalangan Ulama Hadits terdapat persamaan dan perbedaan pandangantentang berbagai perkara di antaranya menggantikan puasa orang yang meninggal,hal tersebut berkaitan erat dengan pemahaman mereka (Ulama Hadits) dalam menghukumi suatu hadits dan kesimpulan yang mereka gunakan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui derajat hadits dan syarah hadits yang mereka (Ulama Hadits) jadikan sebagai hujjah dalam masalah menggantikan puasa orang yang meninggal, sebab kami yakin perkara agama telah sempurna dengan berakhirnya wahyu Allah Jalla wa Alaa kepada utusan-Nya Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.Penelitian ini bertolak dari pemikiran bahwa hadits shahih yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anhaa tentang menggantikan puasa orang yang meninggal tertolak (tidak bisa diamalkan) bahkan dha if (lemah) karena bertentangan dengan ayat al-Qur an. Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah metode takhrij dan metode syarah hadits.Penelitian ini dilakukan dengan cara mengeluarkan semua jalan hadits yang diteliti dari kitab-kitab hadits yang mu tabar, kemudian menghukumi derajat hadits dengan didukung pendapat para Muhaddits. Setelah itu (mendapatkan derajat hadits) kami menelaah kitab-kitab syarah dan ta liq dari kitab-kitab hadits serta beberapa kitab fiqih dari beberapa Ulama Hadits. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan semua hadits yang dijadikan landasan dalam masalah menggantikan puasa orang yang meninggal dengan mengamalkan semua hadits kecuali hadits-hadits dha if (lemah) dan maudhu (palsu). Perbedaan pandangan di antara Ulama disebabkan beberapa hal di antaranya: memahami isinya dengan mengacu kepada pemahaman masingmasing,berbeda dalam memahami beberapa kaidah ushul, hadits yang digunakan berstatus dha if (lemah), keliru dalam memahami ilmu Mukhtalif al-Hadits dan hadits yang sampai kepada para Ulama Hadits terkadang secara lengkap, secara ringkas bahkan ada yang secara makna. Perbedaan pandangan di antara Ulama Hadits mengenai menggantikan puasa orang yang meninggal dunia, antara lain:Imam Ahmad, Imam Abu Tsaur dan Ibnu Hazm rahimahumullah membolehkannya dengan hadits dari Aisyah radhiallahu anhaa yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari sedangkan Imam Malik, Imam Sufyan dan Imam asy-Syafi imelarangnya dengan hadits dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu yang diriwayatkan oleh An-Nasaa-i, di antara mereka pula ada yang berpendapat menggantikan puasa orang yang meninggal dengan cara mempuasakannya, mereka adalah Imam Ahmad dan Imam Ishaq rahimahumullah dan yang lainnya mengatakan dengan cara memberi makan orang miskin mereka di antaranya al-Hasan. Ibnu Hajar mengatakan wali yang dimaksud adalah kerabat dekat (pendapat ini yang lebih rajih), wali nasab dan wali hakim.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: orang meninggal; puasa;
Subjects: Islam > Study of Text of Hadith
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Users 30 not found.
Date Deposited: 14 Mar 2016 02:37
Last Modified: 15 Nov 2018 06:52
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/816

Actions (login required)

View Item View Item