Uji toksisitas minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon Nardus L) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus Humanus Capitis)

Neng Ema Zahrotul, Fadhilah (2014) Uji toksisitas minyak atsiri serai wangi (Cymbopogon Nardus L) terhadap mortalitas kutu kepala (Pediculus Humanus Capitis). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (173kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (278kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (171kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf

Download (486kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (601kB)
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (285kB)
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (221kB)
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (176kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (299kB)

Abstract

Kutu kepala (Pediculus humanus capitis) adalah serangga ektoparasit kecil yang hidup dan makan pada kepala manusia. Aktivitas makan mereka mengakibatkan iritasi bahkan menyebabkan infeksi sekunder oleh jamur. Disamping telah menimbulkan resistensi terhadap insektisida sintetik, penggunaan insektisida sintetik juga menyebabkan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Dengan demikian, perlu dilakukan pengobatan alternatif dengan penggunaan bahan alami, salah satunya adalah minyak atsiri yang berasal dari tumbuhan, contohnya yaitu serai wangi dengan kandungan sitronella dan geraniol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas serai wangi terhadap kutu kepala dan untuk memperoleh konsentrasi optimum dan Lethal Concentration (LC50) untuk kutu kepala. Metode yang digunakan dalam pengujian ini adalah static test dan Pengujian bioassay menggunakan filter paper diffusion bioassay method dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 3 ulangan. Konsentrasi yang diuji pada masing-masing minyak atsiri serai wangi adalah 1%, 2%, 3%, 4%, 5%, 6% dan kontrol negatif (0%) serta kontrol positif (lindane 0,5%). Pengamatan mortalitas kutu kepala uji dilakukan setiap 30 menit sekali selama 24 jam. Data yang diperoleh dianalisis dengan sidik ragam Anava One Way, bila berbeda nyata diuji lanjut dengan uji Duncan pada taraf nyata 0,05%. Perhitungan LC50 menggunakan software analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri serai wangi dapat dijadikan sebagai insektisida alami untuk kutu kepala. Konsentrasi optimum yang mempunyai tingkat mortalitas tinggi pada kutu kepala dewasa dan nimfa adalah pada konsentrasi 6% dengan tingkat mortalitas sebanyak 100% pada jam ke-24. Hal ini menunjukkan minyak atsiri pada konsentrasi 6% menujukkan daya efektifitas yang sama dengan insektisida lindane 0,5% untuk memberantas kutu kepala. Sedangkan nilai LC50-24jam untuk kutu kepala dewasa adalah 0,904 dengan waktu tercepat untuk dapat membunuh kutu kepala dewasa adalah pada konsentrasi 6% pada 30 menit ke-8 (4jam) setelah pemaparan minyak atsiri serai wangi dan nilai LC50-24jam untuk nimfa kutu kepala adalah 0,652 dengan waktu tercepat untuk dapat membunuh kutu kepala dewasa adalah pada konsentrasi 3% pada 30 menit ke-1 (1/2jam) setelah pemaparan minyak atsiri serai wangi selama 24 jam.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Cymbopogon nardus L; Pediculus humanus capitis; Pediculosis capitis; sitronella; minyak atsiri
Subjects: Ecology > Population Biology
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: Rasyida Rofiatun Nisa
Date Deposited: 07 Mar 2018 02:44
Last Modified: 07 Mar 2018 02:44
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/6139

Actions (login required)

View Item View Item