Status hukum kepegawaian tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah Kota Bandung dihubungkan dengan asas kepastian hukum

Trimelawati, Reni (2021) Status hukum kepegawaian tenaga honorer di lingkungan pemerintah daerah Kota Bandung dihubungkan dengan asas kepastian hukum. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (321kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (396kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (960kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (836kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (849kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (202kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (367kB) | Request a copy

Abstract

INDONESIA : Pasca terbitnya Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, menjadi salah satu bentuk peniadaan peraturan yang membahas mengenai tenaga honorer. Hal ini di tegaskan dalam peraturan peralihan yang terdapat di dalam Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 Pasal 136. Pasal tersebut menyatakan bahwa sejak Undang – Undang ini berlaku maka Undang - Undang sebelumnya dinyatakan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Hal ini bertolak belakang dengan kondisi dilapangan, khususnya di Kota Bandung. Tenaga honorer di Kota Bandung menurut Kepala Bagian Perencanaan dan Pengadaan BKPP Kota Bandung tercatat masih ada 8.853 tenaga honorer.. Penulisan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan menganalisis tentang Bagaimana kondisi objektif tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung. Disamping itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui status hukum kepegawaian tenaga honorer, serta bentuk tanggung jawab dan perlindungan hukum tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung pasca terbitnya Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara jika Dihubungkan dengan Asas Kepastian Hukum. Kerangka konseptual ditujukan guna mengetahui dengan jelas mengenai dasar keberadaan dari hukum kepegawaian yang berperan dalam penyelenggaraan pemerintahan Indonesia. Peran dari penyelenggaraan pemerintahan melalui hukum kepegawaian dapat diketahui melalui konsep manajemen kepegawaian yang direncanakan oleh pemerintah. Penelitian dilakukan dengan metode penelitian kualitatif, dengan menggunakan pendekatan deskriptif analitik dimana dengan metode ini penulis berusaha mengungkapkan peraturan perundang – undangan yang berkaitan dengan teori – teori hukum yang menjadi objek penelitian. Pengadaan pegawai tidak tetap ini berjalan dikarenakan merujuk pada usulan kebutuhan pegawai perangkat daerah, ketidakseimbangan jumlah rekrutmen PNS dengan pensiun membuat pemerintah menggunakan kewenangan diskresi. Sedangkan untuk status hukum kepegawaian tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung Pasca terbitnya Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014 yakni menjadi PPPK yang mana berada dalam 2 ranah hukum yang berbeda, yaitu hukum kepagawaian dan hukum ketenagakerjaan. Bentuk tanggung jawab dan perlindungan hukum tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Daerah Kota Bandung pasca terbitnya Undang – Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara jika dihubungkan dengan Asas Kepastian Hukum yakni dengan dibuatnya Peraturan Walikota yang dijadikan sebagai salah satu payung hukum, agar para tenaga honorer yang ada tetap bisa mendapatkan gaji yang layak dari APBD yang ada. Hal ini lebih dikuatkan lagi dengan adanya Surat Tugas dari Kepala Dinas terkait. ENGLISH : After the issuance of Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatus, it became a form of eliminating regulations that discussed honorary workers. This is confirmed in the transitional regulations contained in Law Number 5 of 2014 Article 136. The article states that since this Law has been in effect, the previous Law has been declared revoked and declared invalid. This is contrary to the conditions in the field, especially in the city of Bandung. According to the Head of the Planning and Procurement Division of BKPP Bandung City, there are still 8,853 honorary workers in Bandung. This writing is intended to find out and analyze how the objective conditions of honorary workers in the Bandung City Government are. In addition, this study is intended to determine the legal status of temporary staff, as well as the form of responsibility and legal protection of temporary workers within the Bandung City Government after the issuance of Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatus if it is associated with the principle of legal certainty. The conceptual framework is aimed at knowing clearly the basic existence of the civil service law that plays a role in the administration of Indonesian government. The role of government administration through civil service law can be identified through the concept of personnel management planned by the government. The research was conducted using qualitative research methods, using a descriptive analytic approach where with this method the author tries to reveal the laws and regulations relating to legal theories that are the object of research. The procurement of temporary employees is running because it refers to the proposed needs of regional apparatus employees, the imbalance in the number of civil servant recruitment with pensions makes the government use discretionary authority. As for the legal status of temporary staff in the Bandung City Government, after the issuance of Law No. 5 of 2014, it became a PPPK which was in 2 different legal domains, namely civil service law and labor law. The form of responsibility and legal protection for honorary staff within the Bandung City Regional Government after the issuance of Law Number 5 of 2014 concerning State Civil Apparatus if it is associated with the Principle of Legal Certainty, namely by making a Mayor Regulation which is used as one of the legal umbrellas, so that honorary workers those who are still able to get a decent salary from the existing APBD. This is further strengthened by the existence of a Letter of Assignment from the Head of the relevant Office. ARAB : بعد صدور القانون رقم 5 لعام 2014 بشأن الجهاز المدني للدولة ، أصبح شكلاً من أشكال إلغاء اللوائح التي تناقش العمال الفخريين. وهذا ما تؤكده اللوائح الانتقالية الواردة في القانون رقم 5 لسنة 2014 المادة 136. وتنص المادة على أنه منذ دخول هذا القانون حيز التنفيذ ، تم الإعلان عن إلغاء القانون السابق وإعلان بطلانه. وهذا مخالف للظروف الميدانية وخاصة في مدينة باندونغ. وفقًا لرئيس قسم التخطيط والمشتريات في BKPP مدينة باندونغ ، لا يزال هناك 8،853 عاملاً فخريًا في باندونغ. تهدف هذه الكتابة إلى معرفة وتحليل الظروف الموضوعية للعمال الفخريين في حكومة مدينة باندونغ. بالإضافة إلى ذلك ، تهدف هذه الدراسة إلى تحديد الوضع القانوني للموظفين المؤقتين ، وكذلك شكل المسؤولية والحماية القانونية للعمال المؤقتين داخل حكومة مدينة باندونغ بعد إصدار القانون رقم 5 لعام 2014 بشأن الجهاز المدني للدولة إذا كان كذلك. المرتبطة بمبدأ اليقين القانوني. يهدف الإطار المفاهيمي إلى المعرفة الواضحة للوجود الأساسي لقانون الخدمة المدنية الذي يلعب دورًا في إدارة الحكومة الإندونيسية. يمكن تحديد دور الإدارة الحكومية من خلال قانون الخدمة المدنية من خلال مفهوم إدارة شؤون الموظفين الذي تخطط له الحكومة. تم إجراء البحث باستخدام طرق البحث النوعي ، باستخدام المنهج الوصفي التحليلي حيث يحاول المؤلف بهذه الطريقة الكشف عن القوانين واللوائح المتعلقة بالنظريات القانونية التي هي موضوع البحث. يتم تشغيل مشتريات الموظفين المؤقتين لأنه يشير إلى الاحتياجات المقترحة لموظفي الأجهزة الإقليمية ، وعدم التوازن في عدد تعيين موظفي الخدمة المدنية مع المعاشات التقاعدية يجعل الحكومة تستخدم السلطة التقديرية. بالنسبة للوضع القانوني للموظفين المؤقتين في حكومة مدينة باندونغ ، بعد صدور القانون رقم 5 لعام 2014 ، أصبح PPPK في مجالين قانونيين مختلفين ، وهما قانون الخدمة المدنية وقانون العمل. شكل المسؤولية والحماية القانونية للموظفين الفخريين داخل الحكومة الإقليمية لمدينة باندونغ بعد إصدار القانون رقم 5 لعام 2014 بشأن الجهاز المدني للولاية إذا كان مرتبطًا بمبدأ اليقين القانوني ، أي من خلال وضع لائحة عمدة يتم استخدامها واحدة من المظلات القانونية ، بحيث العمال الفخريين أولئك الذين لا يزالون قادرين على الحصول على راتب لائق من APBD الحالي. ومما يعزز ذلك وجود خطاب تكليف من رئيس المكتب ذي الصلة.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Status Hukum;Kepegawaian;Tenaga Honorer
Subjects: Law
Constitutional and Administrative Law
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Reni Trimelawati
Date Deposited: 27 Apr 2022 02:30
Last Modified: 27 Apr 2022 02:30
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/50678

Actions (login required)

View Item View Item