Efektivitas mikroalga porphyridium cruentum dalam menghambat terbentuknya katarak yang di induksi naftalen pada lensa mata mencit (mus musculus)

Febrolalita, Lola (2017) Efektivitas mikroalga porphyridium cruentum dalam menghambat terbentuknya katarak yang di induksi naftalen pada lensa mata mencit (mus musculus). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (489kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (304kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (346kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (325kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (661kB)
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (552kB)
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (955kB)
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (198kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (356kB)

Abstract

Katarak merupakan penyakit degeneratif yang menyebabkan lensa mata menjadi keruh atau dapat disebut penyakit multifaktorial. Penyakit multifaktorial yaitu penyakit yang disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya terpapar sinar matahari terlalu lama, penyakit diabetes, minum obat jangka waktu yang lama, keturunan dan usia lanjut, akan tetapi stres oksidatif diidentifikasi sebagai faktor utama pemicu tejadinya katarak. P.cruentum memiliki beberapa zat bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan untuk menghambat terbentuknya katarak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek pemberian Mikroalga P.cruentum dalam menghambat terbentuknya katarak pada lensa mata mencit (Mus musculus) yang telah diinduksi Naftalen. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Eksperimental dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari enam perlakuan yaitu tanpa perlakuan (K-), Naftalen (K+), Vitamin E (K1), P.cruentum (K2), Vit.E + Naftalen (K3) dan P.cruentum + Naftalen (K4) masing-masing terdiri dari empat ulangan. Perlakuan diberikan selama 28 hari. Hasil yang didapat pada Biomassa P.cruentum mengandung 190,98 mg/L β karoten, 54,39 mg/L fikosianin, 112,44 mg/L fikoeritrin dan 59,76 mg/L allofikosianin. Selain itu, P. cruentum mengandung senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, steroid, saponin, fenol hidrokuinon dan asam askorbat yang berpotensi sebagai antioksidan. Uji antioksidan melalui uji DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) bahwa P.cruentum memiliki daya hambat sebesar 10,34%. Melalui uji histopatologi pada sampel K+ terbentuknya vakuolisasi, penebalan serabut lensa dan pembesaran nukleus dan memiliki skor 52,5%, pada sampel K4 terjadinya vakuolisasi dan penebalan dibagian korteks dan tidak terbentuk kekeruhan yang besar pada lensa mata dan memiliki skor 17,5%. Kadar air dan kadar protein pada sampel K+ sebesar 46,73% dan 39 x 10-4 µg/mL. Sedangkan pada sampel K4 sebesar 49,60% dan 49 x 10-4 µg/mL. Kesimpulan bahwa biomassa P.cruentum mampu menghambat pembentukan katarak pada lensa mata yang diinduksi naftalen.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Katarak; lensa mata; M.musculus; naftalen; P.cruentum;
Subjects: Biology > Auxiliary Techniques and Procedures of Biology, Apparatus, Equipment, Procedures, Microscopy
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Biologi
Depositing User: rofita fita robi'in
Date Deposited: 19 Dec 2018 23:43
Last Modified: 19 Dec 2018 23:43
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/17574

Actions (login required)

View Item View Item