Komariah, Komariah (2010) Pluralisme agama menurut hizbut tahrir: penelitian di Hizbut Tahrir Indonesia Wilayah Jawa Barat. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
|
Text (COVER)
1_cover.pdf Download (28kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf Download (8kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf Download (52kB) | Preview |
|
Text (BAB I SD IV)
4_bab1sd4.pdf Restricted to Registered users only Download (505kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (43kB) |
Abstract
Kenyataan akan adanya pluralitas di dunia ini merupakan suatu keharusan sejarah yang tidak bisa di pungkiri adanya, dan terjadinya benturan dalam komunitas majemuk juga jelas merupakan keniscayaan yang tidak bisa dielakkan. begitu pula dalam beragama. Di mana untuk mengatasi terjadinya disharmonisasi tersebut sebagian orang menyarankan untuk adanya gagasan pluralisme agama, walaupun tidak semua orang setuju dengan gagasan ini termasuk di antaranya Hizbut Tahrir. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui konsep pluralisme agama menurut Hizbut Tahrir, di mana dengan mengetahui hal tersebut, semua ini akan berpengaruh kepada pandangannya tentang kemajemukan dan kebebasan beragama terutama yang berada di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, di mana dalam penelitianya menggambarkan sebuah fenomena yang terjadi dan bersifat aktual. Berdasarkan fakta dan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Data primer mencakup persepsi pluralisme agama, baik secara literatur, media informasi, maupun dari beberapa pengurusnya dengan cara wawancara indeep interview. Dan data sekunder yaitu data yang mencakup sejarah dan perkembangan Hizbut Tahrir atau yang berkaitan dengannya. Adapun hasil dari penelitian ini, menurut Hizbut Tahrir dalam Islam tidak mengenal adanya pluralisme agama yang mengakui kebenaran universal semua agama, sehingga tidak boleh ada monopoli klaim kebenaran oleh penganut agama tertentu, termasuk Islam. Yang ada hanyalah pengakuan pluralitas sebagaimana dalam firman-Nya dalam surat al-Hujurat:13. Akan tetapi, kemajemukan tersebut harus tetap berada dalam naungan yang satu yaitu aqidah Islamiyah terutama dalam permasalahan mengatur Negara. Golongan selain Islam masih bisa hidup dengan tentram karena selain hal tersebut diserahkan kepada masing-masing penganutnya. Dan apabila terjadi permasalahan di antara mereka dikembalikan kepada Al-Quran dan Sunnah, bukan kesepakaan bersama yang dilakukan dalam sistem Demokrasi yang didukung oleh ideologi kapitalisme global. Dalam hal ini, Islam hanya menunjukkan bahwa Islam mengakui identitas agama mereka. Tetapi sekali kali Islam tidak pernah mengajarkan truth klaim. Dengan kata lain hanya Islam agama yang paling benar. Dan semua pluralitas itu harus ada di bawah naungan yang satu yaitu Darul Khilafah yang di pimpin oleh seorang khalifah.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hizbut Tahrir; Pluralisme agama |
Subjects: | Pantheism, Monism, Dualism and Pluralism |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi, Studi Agama Agama |
Depositing User: | Users 30 not found. |
Date Deposited: | 03 Mar 2016 03:05 |
Last Modified: | 20 Sep 2018 08:40 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/743 |
Actions (login required)
View Item |