Praktek pengamalan tarekat di tengah pandemi Covid-19: Kajian di Ciceuri, Ciomas, Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat

Nur A, Ibrahim (2022) Praktek pengamalan tarekat di tengah pandemi Covid-19: Kajian di Ciceuri, Ciomas, Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) cover.pdf Download (82kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) ABSTRAK.pdf Download (111kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) DAFTAR ISI.pdf Download (60kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) BAB I.pdf Download (200kB) | Preview
	Text (BAB II) BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (671kB) | Request a copy
	Text (BAB III) BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (68kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (456kB) | Request a copy
	Text (BAB V) BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (51kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (177kB) | Request a copy

Abstract

Tahun 2019 merupakan tahun yang berat bagi dunia ketika tiba-tiba muncul wabah Covid-19 (Coronavirus Disease 2019), yang awalnya muncul secara lokal di Wuhan –China. Covid-19 telah menjadi panemi yang sangat menakutkan. Dalam hitungan bulan wabah global Covid-19 telah meluas ke seluruh benua. Di Indonesia, dari 3 Januari 2020 hingga 8 Oktober 2021, terdapat 4.225.871 kasus terkonfirmasi Covid-19 dengan 142.560 kematian, yang dilaporkan ke WHO. Akibat dari pandemi covid-19 ini, menyebabkan diterapkannya berbagai kebijakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya dengan menerapkan himbauan kepada masyarakat agar melakukan physical distancing yaitu himbauan untuk menjaga jarak diantara masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk kerumunan, perkumpulan, dan menghindari adanya pertemuan yang melibatkan banyak orang. Upaya tersebut ditujukan kepada masyarakat agar dapat dilakukan untuk memutus rantai penyebaran pandemi covid-19 yang terjadi saat ini, dampak dari covid ini juga pada kegiatan keagamaan seperti pada Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyah Suryalaya. Fokus penelitian ini adalah pada wilayah pengamalan tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyah Suryalaya di Tengah Pandemi Covid-19 Di Ciceuri, Ciomas, Panjalu Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini berangkat dari fenomena pandemi covid-19 yang mewabah di seluruh dunia sehingga dampak yang terjadi sangat luas utamanya pada lembaga keagamaan, yang awalnya boleh dilaksanakan secara bersama sama di satu tempat dan berubah total akibat dari kebijakan aturan pembatasan secara berkala. Penelitian ini menggunakan mixed methods dengan pendekatan deskriptif-analitik disertai dengan analisis fenomenologis terhadap praktek pengamalan Thoriqot Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Suryalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Thoriqot Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah Suryalaya tetap melaksanakan kegiatan amalan terekat di lingkungan TQN sehingga pada kegiatan pengamalan tarekat tetap terlaksana meski ada pembatasan, meski hal tersebut terjadi pro dan kontra, Thoriqot Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah tetap menjalankan protokol kesehatan. Tawaran dari Thoriqot Qoodiriyyah Naqsyabandiyyah adalah memperkuat dzikir kembali, karena dzikir dapar menjadi vaksin pada tubuh secara bathin, untuk melawan virus Covid-19 tidak cukup hanya dengan vaksin medis, tidak cukup hanya lahir yang divaksin, namun bathin juga perlu di vaksin, agar terjaga secara lahir dan bathin. Vaksin untuk bathin adalah dengan dzikir. Tentu harus dengan selalu mengamalkannya setiap saat agar semakin dekat dengan Allah. Sehingga tidak ada rasa takut apapun selain kepada Allah.

Actions (login required)

View Item