Dakhil Al-Naqli di Kisah Gharaniq dalam Tafsir Ath-Thabari

Mochamad, Rizal Nugraha (2022) Dakhil Al-Naqli di Kisah Gharaniq dalam Tafsir Ath-Thabari. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Gunung Djati Bandung.

This is the latest version of this item.

[img] Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (87kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (352kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (379kB)
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (317kB)
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (666kB)
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (187kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DaftarPustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)

Abstract

Al-Qur’an menyimpan makna-makna yang bisa dipahami dengan ilmu tafsir. Salah satu cara memahami Al-Qur’an adalah dengan bersumber pada al-ma’tsur. Namun tidak jarang juga ditemukan al-ma’tsur yang tidak layak dijadikan sumber penafsiran, dan hal tersebut merupakan suatu penyimpangan yang dikenal sebagai ad-dakhil fi at-tafsir, yang kemudian dapat diketahui melalui bentuk dakhil al-naqli. Adapun penafsiran-penafsiran dengan al-ma’tsur yang shahih disebut dengan ashil al-naqli, dan layak untuk dijadikan sumber penafsiran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bentuk dakhil al-naqli pada riwayat mengenai Kisah Gharaniq. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Sumber primer dalam skripsi ini adalah kitab Tafsir Ath-Thabari yang di-tahqiq oleh ‘Abdullah bin ‘Abdul Muhsin Al-Turki. Adapun teknik pengumpulan data yang dipilih adalah studi kepustakaan (library reaseach) dengan mengkaji sejumlah literatur yang berhubungan dengan pembahasan penelitian. Kemudian teknik analisis data yang digunakan itu bersifat induktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Kisah Gharaniq di dalam tafsir Ath-Thabari terhadap penafsiran Q.S Al-Hajj ayat 52-54 ini terdapat bentuk-bentuk al-dakhil fi al-tafsir. Penulis menemukan lima bentuk dakhil al-naqli pada 10 riwayat yang digunakan sebagai sumber penafsiran kisah tersebut dengan rincian pada seluruh riwayat termasuk penafsiran Al-Qur’an dengan hadits yang tidak layak dijadikan hujah; kemudian ditemukan 2 riwayat yang termasuk penafsiran Al-Qur’an dengan qaul sahabat yang tidak valid; lalu 8 riwayat yang termasuk penafsiran Al-Qur’an dengan dengan qaul tabi’in yang tidak valid; kemudian 2 riwayat termasuk penafsiran Al-Qur’an dengan qaul sahabat yang bertentangan dengan Al-Qur’an, sunnah atau dengan akal dan pertentangannya kontras; lalu ditemukan 8 riwayat yang termasuk penafsiran Al-Qur’an dengan qaul tabi’in yang bertentangan dengan Al-Qur’an, sunnah atau dengan akal dan pertentangannya kontras. Selain itu penulis menuliskan dugaan sikap Imam Ath-Thabari terhadap riwayat Kisah Gharaniq yang dikutip olehnya. Pada kesimpulannya, penulis menemukan bahwa Imam Ath-Thabari cenderung bersikap akomodatif terhadap Kisah Gharaniq ini, tidak melakukan komentar, serta Imam Ath-Thabari lebih menunjukkan kesan bahwa Kisah Gharaniq ini bisa diterima secara apa adanya tanpa problem apa-apa. Namun, kemungkinan alasan mengapa Imam Ath-Thabari tidak menolak kisah ini adalah karena kisah ini belum banyak dibahas dan diperdebatkan oleh ulama-ulama sebelum masa Imam Ath-Thabari.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Dakhil al-Naqli; Gharaniq; Tafsir Ath-Thabari
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin
Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mochmad Rizal Nugraha
Date Deposited: 09 Jan 2023 04:00
Last Modified: 30 Jan 2023 01:40
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/63217

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item