Hubungan agama dan filsafat menurut Harun Nasution (1919-1998)

Nugraha, Dian Kurnia (2022) Hubungan agama dan filsafat menurut Harun Nasution (1919-1998). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (173kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (166kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (408kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (417kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (519kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (160kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (384kB) | Request a copy

Abstract

Mengaktualkan masalah filsafat dan Agama ini, Harun Nasution menantang persoalan dogmatis dan stagnasi pemikiran yang dilihatnya sebagai salah satu kegagalan yang dialami umat Islam sepanjang sejarah. Menurut Harun Nasution, diperlukan upaya untuk merasionalkan pemahaman umat Islam karena kurangnya optimalisasi potensi akal mereka. Penggunaan akal itu penting karena menurut Harun Nasution, Agama atau wahyu yang dibawa oleh Nabi pada dasarnya hanya memberikan dasar-dasarnya saja dan tugas akal adalah menjelaskan apa yang diturunkan wahyu itu. Penggunaan akal untuk memahami agama disebut ijtihad. Dari sudut pandang ini menarik untuk ditelaah lebih dalam peran filsafat dan Agama yang sebenarnya menurut Harun Nasution. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Agama dan Filsafat menurut Harun Nasution. Penelitian ini bertolak dari sebuah aturan bahwa ciri dalam filsafat adalah suatu pijakan yang berbeda dari keyakinan Agama, tapi keduanya itu mempunyai peran hal yang sama mencari kebenaran. Sebuah perbedaan ini menjadi titik yang menyebabkan adanya kecenderungan perkembangan yang tidak saling sinkron antara filsafat dan Agama dalam khazanah intelektual manusia Islam modern. Metode penelitian yang penulis gunakan adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah studi kepustakaan dari berbagai literatur buku yang berhubungan dengan penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa menurut Harun Nasution filsafat dan Agama mempunyai hubungan yang terikat dan relektif. Karena adanya hubungan filsafat dengan Agama tertuju pada asumsi yang beranggapan bahwa manusia adalah makhluk budaya. Oleh karena itu, filsafat tidak lagi dipandang sebagai musuh agama dan faktor perusak iman, tetapi sebagai alat dan perantara yang berguna untuk mengoreksi pengetahuan dan pemahaman akan makna dan misteri ajaran agama yang terdalam. Filsafat dan agama adalah bidang terpenting di mana hidup dan mati manusia dipertaruhkan dan tidak sepele. Sejarah filsafat sendiri menunjukkan bahwa filsafat dan agama bagaikan dua kelompok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan hidup berdampingan secara damai, karena filsafat sangat penting bagi perkembangan akal dan jiwa manusia, sedangkan agama sangat dibutuhkan oleh dunia menjadi jiwa. dan ruh spiritualitas manusia sebagai wahyu menurut Harun Nasution.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Filsafat; Agama; Harun Nasution
Subjects: Educational Institutions, Schools and Their Activities
General Management
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Aqidah Filsafat
Depositing User: Dian Kurnia Nugraha
Date Deposited: 04 Jan 2023 06:32
Last Modified: 04 Jan 2023 06:32
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/62995

Actions (login required)

View Item View Item