Penafsiran Al-Zamakhsyari terhadap ayat-Ayat yang menjadi landasan faham Jabariyyah dalam tafsir Al-Kasysyaf

Azizi, Farhan (2020) Penafsiran Al-Zamakhsyari terhadap ayat-Ayat yang menjadi landasan faham Jabariyyah dalam tafsir Al-Kasysyaf. Sarjana thesis, UIN Sunan Guung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (89kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (131kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (124kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (283kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (399kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (343kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (265kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (107kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (58kB) | Request a copy

Abstract

Jabariyyah berasal dari kata Jabara yang artinya memaksa. Asy-Syahratsani berpendapat bahwa aliran teologi Jabariyyah terbagi kedalam dua golongan yaitu Jabariyyah Jahmiyah (ekstrem) dan Jabariyyah Nijjariyyah (moderat). Berkenaan dengan aliran teologi tersebut, terdapat salah seorang penganut Mu’tazilah (aliran teologi rasional) yang bernama Zamakhshary, beliau merupakan tokoh dan penulis tafsir yang populer dikalangan Mu’tazilah. Dalam tafsir al-Kasyaf ayat yang dianggap menjadi dasar pijakan aliran teologi Jabariyyah adalah sebagai berikut: QS. Al An’am ayat 111 QS. Ash shafat ayat 96 QS. Al Insan 30 QS. At Takwir 29 QS. Al Kahfi ayat 23-24 dan QS Al Qashash ayat 68. Dari latar belakang diatas maka didapati tujuan penelitian yaitu untuk menganalisis penafsiran Zamakhsyari tentang ayat-ayat yang berkaitan dengan: 1) konsep kehendak manusia yang terikat dengan kehendak paksaan Allah SWT, dan; 2) konsep adanya kewajiban berikhtiar disamping Allah SWT yang menciptakan segala perbuatan manusia. Secara unum, tujuan penelitian ini adalah mengungkap aspek-aspek Jabariyyah yang ada pada tafsir Al-Kasyaf yang ditulis Zamakhsyari yang notabene tafsir yang bernuansa Mu’tazilah. Pemikiran kalam dimulai ketika terjadinya persoalan-persoalan politik atas terbunuhnya Utsman bin Affan, hingga menjadi tiga arus utama aliran kalam sampai terpecahnya kembali menjadi berbagai aliran kalam. Aliran kalam Jabariyyah menolak adanya perbuatan dari manusia dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah SWT, sedangkan kalam Mu’tazilah menjauhkan atau memisahkan diri dari sesuatu, dalam artian lain bahwa aliran kalam ini merupakan penengah diantara aliran kalam yang lain. Zamakhsyari nemilki nama lengkap Abdul Qasim Mahmud bin Umar bin Muhammad bin Umar al-Khawarizmi al-Zamakhsyari. Tafsir al-Kasyaf sendiri memiliki sumber tafsir bi al-ma’qul/ra’yu dengan metode tafsir tahlili serta corak yang beragam yaitu kebahasaan dan teologi. Berdasarakan penelusuran teori kalam, biografi Zamakhsyari serta metodologi tasfir al-Kasyaf yang berkenaan dengan tujuan penelitian maka didapatkan hasil penelitian sebagai berikut: Pertama, konsep kehendak memiliki dimensi yang berbeda; 1) kehendak yang berhubungan dengan hal baik atau maslahat maka manusia tidak punya pilihan seperti Allah SWT menjadikan Muhammad saw Rasul (Q.S al Qashash 68); 2) kehendak berkenaan dengan manusia memilih keimanan maka Allah SWT tidak berkehendak (Q.S al-An’am 111); dan 3) Allah SWT lebih mengetahui akan hari esok maka megucaplah “Insyaa Allah” Kedua, konsep ikhtiar memiliki dimensi berikut; 1) Allah SWT tidak menghendaki seseorang berbuat maksiat; dan 2) Allah SWT menghendaki seseorang berbuat kebaikan (masuk Islam, Istiqamah dan taat) yang disebut konsep Taufik Allah SWT.

Actions (login required)

View Item