Terapi salat Tahajud sebagai landasan kecerdasan emosional dalam pergaulan teman sebaya : Studi kasus terhadap santri Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu'awanah Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung

Fitriani, Zeni (2022) Terapi salat Tahajud sebagai landasan kecerdasan emosional dalam pergaulan teman sebaya : Studi kasus terhadap santri Pondok Pesantren Salafiyah Al-Mu'awanah Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (83kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (95kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (126kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (350kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (511kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (234kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (691kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (130kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftrapustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy

Abstract

Ibadah merupakan salah satu upaya dalam mendekatkan diri kepada Allah swt. Telah diakui oleh para ulama dan beberapa para peneliti, bahwa salah satu ibadah yang sangat penting adalah salat. Salat memiliki kedudukan yang tinggi apabila dilihat dari kedudukan istimewa yaitu dari perintah pengerjaannya secara langsung. pada dasarnya, manusia pada saat ini dalam melakukan sebuah interaksi dengan orang-orang di sekitar salah satunya dengan teman sebaya, tidak hanya cukup memiliki kecerdasan intelektual saja, namun harus dibarengi dengan kecerdasan emosional supaya dapat terjalin hubungan yang harmonis dan sejahtera. Maka dari itu, kecerdasan emosional dapat dimiliki dengan salah satu cara yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt, dengan melakukan ibadah kepada Allah melalui salat tahajud. Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah tentang bagaimana kecerdasan emosional santri dalam pergaulan teman sebaya, bagaimana proses terapi salat tahajud sebagai landasan kecerdasan emosional santri terhadap pergaulan teman sebaya, dan bagaimana dampak terapi salat tahajud sebagai landasan kecerdasan emosional santri terhadap pergaulan teman sebaya di pondok pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode deskriptif kualitatif. Penelitian ini berkaitan dengan fakta-fakta yang ditemukan dalam proses terapi salat tahajud sebagai landasan kecerdasan emosional para santri di pondok pesantren Salafiyah AlMu’awanah. Penelitian ini menggunakan teknik analisa unitisasi seperti meredukasi data, yang kemudian dilakukannya penyajian data, dan diakhiri dengan menarik sebuah kesimpulan. Pada penelitian ini, subjek yang digunakan merupakan santri pondok pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah yang terdiri dari lima orang subjek, di antaranya ada Ne, R, DR, LH, dan SH. Terapi yang digunakan merupakan terapi salat tahajud yang digagas oleh Imam Al-Ghazali, dengan proses tahapan metode psikologi katarsis, dan tahapan persuasif serta sugesti. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan emosional para santri di pondok pesantren Salafiyah Al-Mu’awanah masih tergolong rendah. Hal tersebut ditandai dengan masih adanya santri yang kurang rasa tanggung jawab terhadap aturan-aturan yang telah berlaku di pesantren, kurangnya rasa solidaritas santri satu sama lain, mementingkan diri sendiri, dan sifat egosentris yang masih terbilang cukup tinggi. Namun setelah dilakukannya proses terapi salat tahajud, perilaku/ kecerdasan emosional para santri berubah secara perlahan. Mereka mulai berperilaku sesuai degan syariat agama, seperti sopan dan santun, menerima dengan baik setiap permasalahan dan menyelesaikannya dengan baik pula, dan tumbuh rasa solidaritas yang tinggi.

Actions (login required)

View Item