Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa menurut teori anderson dan karthwohl berdasarkan adversity quotient

WDS, Ratu Sayyidatunnasyaa (2022) Analisis kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa menurut teori anderson dan karthwohl berdasarkan adversity quotient. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (279kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (328kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (429kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (822kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (873kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (569kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (230kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (462kB) | Request a copy

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis siswa menurut Teori Anderson dan Karthwohl berdasarkan Adversity Quotient. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Mixed Method. Mixed Method merupakan sebuah pendekatan penelitian dengan mengkombinasikan antara penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif yang dimaksudkan untuk memahami keadaan subjek lebih mendalam dari hasil data yang didapatkan. Pendekatan kuantitatif dilaksanakan pertama kali pada saat peneliti telah mendapatkan data berupa nilai kemampuan berpikir tingkat tinggi matematis dan skor Adversity Quotient (AQ) siswa sedangkan pendekatan secara kualitatif dilaksanakan setelah penentuan dalam mengeneralisasikan hubungan antara kedua variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa kategori Camper menjadi mayoritas kategori yang dimiliki siswa dikelas dan siswa dengan kategori Quitter menjadi minoritas. Akan tetapi siswa dengan Adversity Quotient yang rendah (Quitter) dapat memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori rendah, sedang, dan juga tinggi dan begitupula sebaliknya. Hal ini menandakan bahwasannya masih banyak siswa yang belum menyadari potensi yang ada dalam dirinya. Dengan mengetahui Adversity Quotient tiap siswa, diharapkan dapat menjadi referensi bahwasannya pemberian motivasi dan perhatian kepada siswa penting adanya agar siswa dapat menyadari serta memaksimalkan kemampuan yang dimiliki utamanya dalam Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Matematis.

Actions (login required)

View Item