Studi potensi ekstrak tangkai daun singkong sebagai indikator Titrasi Asidi Alkalimetri

Puspita, Nadia (2015) Studi potensi ekstrak tangkai daun singkong sebagai indikator Titrasi Asidi Alkalimetri. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (98kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (204kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftar isi.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (292kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (912kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (256kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (113kB) | Request a copy

Abstract

Tangkai daun singkong memiliki pigmen warna merah yang diduga berasal dari antosianin yaitu pigmen yang sering ditemukan di dalam jaringan tanaman seperti pada bagian bunga, buah-buahan, batang dan daun tanaman. Pigmen tersebut dapat mengalami perubahan warna karena pergeseran kesetimbangan lingkungan asam dan basa bergantung dari gugus yang terikat pada struktur dasar sehingga potensinya dapat dimanfaatkan sebagai indikator titrasi asam basa. Karakterisasi ekstrak meliputi uji fenol, uji pada berbagai pH, uji spektrofotometri UV-Visible, uji spektrofotometri FTIR, uji kecermatan dan uji simpan. Pelarut yang efektif digunakan untuk ekstraksi maserasi tangkai daun singkong adalah metanol dengan perbandingan sampel : pelarut yaitu 1 : 2 selama 24 jam. Pengamatan pada uji fenol menunjukkan bahwa ekstrak tangkai daun singkong mengandung senyawa fenolik yaitu berwarna hitam. Uji pH ekstrak tersebut pada larutan pH 2,0 – 10,4 menghasilkan trayek pH 3,2 - 3,8 serta perubahan warna dari merah (asam) sampai hijau (basa). Panjang gelombang maksimum ekstrak adalah 665 nm, selain itu memiliki gugus khas yaitu gugus –OH dan –CO. Persentase selisih titrasi penggunaan indikator ekstrak yaitu 0,98 % untuk titrasi asam kuat-basa kuat, 3,04% untuk titrasi asam lemah – basa kuat dan 1,29% untuk titrasi basa lemah-asam kuat. Nilai %RSD volum titran pada titrasi asam kuat-basa kuat dengan indikator ekstrak sebesar 0,49%, kecermatannya lebih rendah dari indikator fenolftalein yaitu 0,16% sedangkan %RSD volum titran pada titrasi asam lemah-basa kuat dengan indikator ekstrak sebesar 1,50% lebih rendah kecermatannya dari indikator fenolftalein yaitu 0,60%. Nilai %RSD pada titrasi basa lemah-asam kuat yaitu 0,40% lebih rendah kecermatannya dibanding metil jingga. Ekstrak dapat digunakan sebagai indikator selama 3 minggu. Indikator ini lebih efektif digunakan untuk titrasi asam kuat-basa kuat dibanding asam lemah-basa kuat dengan perubahan warna dari merah tipis menjadi hijau tipis. Serta pada titrasi asidimetri mengalami perubahan warna dari hijau menjadi merah muda.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Ekstrak tangkai daun singkong; antosianin; spektrofotometer UV-Visible; spektrofotometer FTIR; indikator; titrasi asam basa
Subjects: Adult Education > Geographic Treatment of Adult Education
Analytical Chemistry > Qualitative Analysis, Quantitavie Analysis of Chemistry
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Nadia Puspita
Date Deposited: 05 Jul 2022 01:09
Last Modified: 05 Jul 2022 01:09
URI: https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/52367

Actions (login required)

View Item View Item