Gerakan sosial Komunitas Sekolah Damai Indonesia dalam menghentikan diskriminasi LGBT di Kota Bandung: Studi deskriptif terhadap Komunitas Sekolah Damai Indonesia Bandung

Hardiyanto, Aries (2022) Gerakan sosial Komunitas Sekolah Damai Indonesia dalam menghentikan diskriminasi LGBT di Kota Bandung: Studi deskriptif terhadap Komunitas Sekolah Damai Indonesia Bandung. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (101kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_abstrak.pdf Download (152kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_daftarisi.pdf Download (36kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_bab1.pdf Download (276kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_bab2.pdf Restricted to Registered users only Download (504kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_bab3.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_bab4.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_bab5.pdf Restricted to Registered users only Download (168kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_daftarpustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (223kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh masifnya kasus-kasus diskriminasi yang menyasar Kelompok Minoritas LGBT di Kota Bandung, disaat yang sama tampil pula sekelompok orang yang mengorganisir diri untuk terlibat dalam pengentasan aksi diskriminasi tersebut, dengan mengusung gerakan sosial berbasis perdamaian. Kelompok yang dimaksud adalah Komunitas Sekolah damai Indonesia Bandung. Gerakan perdamaian yang mereka perjuangkan dikategorikan sebagai gerakan sosial baru, sebuah konsep gerakan yang mengutamakan kualitas hidup (quality of life) dan gaya hidup (life-style). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui serta menerangkan bagaimana pandangan anggota Komunitas Sekodi Bandung dalam memaknai diskriminasi sosial terhadap LGBT. kemudian untuk mengetahui pola, arah, strategi termasuk faktor penunjang serta penghambat terkait aksi tersebut di Kota Bandung. Penelitian ini menggunakan Teori Gerakan sosial baru (GSB) Alan Tourine yang dikembangkan sejak tahun 1973. GSB hadir sebagai konsep gerakan khas masyarakat pasca industrial, menolak asumsi klasik Gerakan sosial lama (GSL) yang berparadigma Marxis. Ciri GSB yang cukup menonjol adalah orientasinya yang universal non-materialistik, didominasi aktor-aktor kelas menengah, dan secara institusional memilih format organisasi yang “cair” (non-hierarkis, nonformal, terbuka). Metode penelitian yaitu menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data didapatkan melalui observasi partisipan, wawancara mendalam dengan pedoman wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis dengan mereduksi data, menyajikan data lalu penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa anggota Sekodi Bandung umumnya memiliki cara pandang serupa terkait diskriminasi mereka mengidentifikasi beberapa faktor penyebab diskriminasi diantaranya: tafsir pribadi/kelompok atas kepercayaan relijius, media framing, marjinalisasi struktural, rendahnya kesadaran masyarakat terhadap edukasi seksual dan peran keluarga yang minim dalam memberikan rasa aman. Dari sisi pergerakan, Sekodi Bandung aktif menjaring anak muda dengan sistem kerelawanan, menjadikan diskusi program unggulan dan berjejaring bersama kelompok lainnya. Faktor penunjang diantaranya keterlibatan anak muda yang enerjik, akses internet yang mudah & idealisme yang kuat. Hambatan yang ditemui adalah keterbatasan anggaran, pandemi COVID-19 dan tingkat keaktifan anggota yang naik turun. Harapan besar Sekodi Bandung adalah dapat menciptakan transformasi sosial positif yang menjunjung kesetaraan manusia, juga mengajak para aktor politik untuk berkolaborasi menelurkan kebijakan yang adil bagi semua lapisan masyarakat tanpa memandang perbedaan sosial seperti jenis kelamin, etnis/ras, agama bahkan SOGIE yang berbeda.

Actions (login required)

View Item