Pengaruh Self-Forgiveness terhadap Subjective Well-Being pada mahasiswa dengan jumlah saudara kandung yang banyak

Nabilla, Jihan (2022) Pengaruh Self-Forgiveness terhadap Subjective Well-Being pada mahasiswa dengan jumlah saudara kandung yang banyak. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (92kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTAK)
2_abstrak.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (94kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (154kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (300kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (207kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (290kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (54kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (212kB) | Request a copy

Abstract

Pada usia dewasa awal dan akhir, konflik atau perselisihan antara saudara kandung meningkat sehingga menyebabkan pertengkaran yang serius dan adanya korban jiwa (Hashim & Ahmad, 2016). Berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oakland tentang persaingan antara saudara kandung bahwa ada sekitar 30% responden yang mengalami permusuhan dan apatis pada saudara mereka yang sudah dewasa (Waspodo, 2020). Penelitian yang dilakukan oleh Zheng et al. (2021) dan Menurut Stocker et. al. (1997, dalam Plessis et al., 2020) tentang jumlah saudara kandung menunjukan hasil bahwa semakin besar sebuah keluarga, maka kedekatan dan kehangatan semakin berkurang dan cenderung semakin banyak mengalami persaingan ataupun konflik daripada keluarga dengan jumlah saudara yang kecil. Ketika terjadi konflik antara seorang kaka atau adik dan melakukan kesalahan kepada saudara kandungnya memungkinkan untuk adanya muncul berbagai emosi negatif seperti merasa bersalah, tidak berharga, sedih, kecewa dengan diri sendiri, dan lainnya yang mana hal ini tentu akan berdampak pada kesehatan mental khususnya pada subjective well-being. Sehingga dibutuhkan alternatif untuk menanganinya, salah satunya adalah dengan self-forgiveness. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh positif dari self-forgiveness terhadap subjective well-being. Desain penelitian ini ialah kuantitatif (hubungan kausal) dan subjek penelitian berjumlah 135 mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan minimal 3 bersaudara. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan diisi secara online dengan 3 skala (Pemaafan diri, SWLS, dan SPANE). Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh secara signifikan (0.00 < 0.05) oleh self-forgiveness terhadap subjective well-being dengan besar pengaruh self-forgiveness sebesar 8.6% atau 9% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Saudara Kandung; Self-Forgiveness; Subjective Well-Being; Pengaruh
Subjects: Psychology
Religious Education
Social Interaction, Interpersonal Relations
Education > Psychology of Education
Educational Institutions, Schools and Their Activities
Personal Health, Hygiene
Divisions: Fakultas Psikologi > Program Studi Psikologi
Depositing User: Jihan Nabilla
Date Deposited: 08 Feb 2022 03:38
Last Modified: 08 Feb 2022 03:38
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/48815

Actions (login required)

View Item View Item