Seksualitas dalam perspektif Tasawuf dan Psikologi : Studi perbandingan terhadap seksualitas dalam pandangan Al-Ghazali dan Sigmund Freud

Jessica, Mega (2021) Seksualitas dalam perspektif Tasawuf dan Psikologi : Studi perbandingan terhadap seksualitas dalam pandangan Al-Ghazali dan Sigmund Freud. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (239kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (462kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (378kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (796kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (884kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (655kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (734kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (365kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (617kB) | Request a copy

Abstract

Dalam kajian sufistik dan psikologi pembahasan mengenai seksualitas menjadi kajian yang jarang dibahas karena minat para cendikiawan tersekat oleh pandangan masyarakat secara umum yang menganggap tabu kajian terkait seksualitas dan aspek-aspek yang terkandung di dalamnya. Istilah seksualitas merupakan serapan dari bahasa Inggris, yakni “sexuality”. Seksualitas merupakan satu terma yang lebih luas dari hanya sekedar hubungan badan yang biasa dipahami oleh kalangan awam, jauh dari pada itu seksualitas memiliki makna yang lebih kompleks. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini dengan memperhadapkan pemikiran Islam yang diwakili oleh pengetahuan tasawuf/sufistik dan wacana pemikiran Barat yang diwakili psikologi perihal seksualitas yakni menggunakan pendekatan yang dipopulerkan oleh M. Amin Abdullah yang beristilahkan integrasi-interkoneksi. Perbedaan epistemologi antara sains dan agama seringkali jadi penghambat. Psikologi menggunakan pendekatan saintifik yang berbasis kepada pembuktian logis sedangkan Tasawuf menggunakan pendekatan keagamaan yang teologis. Al Ghazali berpandangan bahwa hasrat seksual merupakan suatu hal yang ditanamkan oleh Tuhan kepada diri manusia demi kelangsungan populasi manusia, menanamkan hasrat untuk prokreasi; menciptakan kehidupan baru. Terdapat dua nafsu yang menjadi musuh iman umat manusia menurut Al Ghazali, yakni nafsu makan serta nafsu seksual. Kedua nafsu tersebut merupakan hal yang sejak awal diakui sebagai hal yang natural serta melekat pada manusia. Menurut Al Ghazali, kedua nafsu tersebut akan menjadi bencana jika tidak diatur dengan cara yang tepat. Al Ghazali kemudian menekankan kembali bahwa pernikahan merupakan jalan untuk membantu manusia guna mengelola nafsunya dan tetap dapat menjaga kesalehan. Bahkan ia menekankan bahwa pernikahan merupakan salah satu hal yang paling indah di muka bumi dan sangat bermanfaat bagi seseorang untuk mempersiapkan kehidupan di alam selanjutnya Sigmund Freud memperkenalkan istilah libido (Freud, 2019: 1). Libido dijelaskan oleh Freud sebagai suatu hal yang identik dengan rasa lapar yang mendorong untuk mencari makan; perbedaanya adalah libido ini adalah dorongan hasrat seksual. Berdasarkan ungkapan Freud tadi, dapat ditafsirkan bahwa libido merupakan suatu yang natural, melekat pada manusia sebagaimana dengan rasa lapar.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Seksualitas; sigmund freud; al-ghazali;
Subjects: Psychology
Islam > Sufism
Depositing User: Mega Jessica
Date Deposited: 25 Jan 2022 05:37
Last Modified: 25 Jan 2022 05:48
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/48215

Actions (login required)

View Item View Item