Uji antibakteri ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol kulit batang belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap Staphylococcus epidermis

Lestari, Suci Diah (2021) Uji antibakteri ekstrak n-Heksan, Etil Asetat, dan Etanol kulit batang belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) terhadap Staphylococcus epidermis. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (84kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (136kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (140kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf

Download (126kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (880kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (289kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_BAB5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (100kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB) | Request a copy

Abstract

Infeksi kulit merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh adanya serangan bakteri atau mikroorganisme. Salah satu bakteri penyebab infeksi kulit yaitu Staphylococcus epidermidis yang merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan infeksi kulit seperti jerawat dan bisul. Untuk mengatasi infeksi kulit ini pada umumnya menggunakan antibiotik, namun bakteri S.epidermidis termasuk ke dalam bakteri patogen dan sering resisten terhadap berbagai jenis antibiotik. Maka salah satu alternatif mengobati penyakit kulit yaitu dengan tanaman tradisional kulit batang belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang dinilai lebih aman dan memiliki efek samping yang relatif kecil dibanding obat sintesis. Tanaman belimbing wuluh diketahui mengandung flavonoid, steroid/triterpenoid, glikosida, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C. Tujuan pada penelitian ini yaitu menentukan rendemen dari ekstrak n- heksan, etil asetat dan etanol kulit batang belimbing wuluh, mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder yang terkandung di dalamnya, dan menentukan daya hambat yang paling besar terhdap pertumbuhan bakteri S.epidermis. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah maserasi bertingkat dengan tiga tingkat kepolaran yang berbeda. Metode pengujian antibakteri dilakukan menggunakan metode disk dif usion. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen ekstrak n-heksan sebesar 1,3305%, etil asetat sebesar 4,842%, dan etanol sebesar 16,1012%. Senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam kulit batang belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) meliputi alkaloid, flavonoid dan polifenol. Daya hambat yang paling besar terhadap pertumbuhan bakteri S.epidermis terdapat pada ekstrak etil asetat dengan zona hambat 1,00 mm yang tergolong ke dalam aktivitas antibakteri yang lemah.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Antibakteri; Metabolit sekunder; Averrhoa bilimbi; Staphylococcus epidermis
Subjects: Organizations of Natural Sciences
Chemistry and Allied Science
Pharmacology and Therapeutics > Organic Drugs
Pharmacology and Therapeutics > Antibiotics
Divisions: Fakultas Sains dan Teknologi > Program Studi Kimia
Depositing User: Suci Diah Lestari
Date Deposited: 14 Jan 2022 01:02
Last Modified: 14 Jan 2022 01:02
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/47882

Actions (login required)

View Item View Item