Tradisi sunat di priangan awal abad ke-20

Fajar, Uais Fatarudin (2021) Tradisi sunat di priangan awal abad ke-20. Sarjana thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER.pdf

Download (305kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (412kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB1.pdf

Download (498kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (660kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (855kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (204kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (423kB) | Request a copy

Abstract

Sunat adalah sebuah praktik pemotongan kulup pada glans dengan tujuan seperti kesehatan dan kewajiban dalam perintah agama tertentu seperti Islam. Di Priangan sunat ditemukan diantara orang-orang Mohammedan dengan praktik yang sederhana. meskipun tidak diketahui kapan awal kemunculannya, namun praktik tersebut telah ada sejak sebelum abad ke-20. Tentu saja dalam hal ini dalam perkembangannya mengalami perubahan pada periode berikutnya, yaitu awal abad ke-20. Perubahan tersebut dipengaruhi oleh dua hal yaitu Islam dan Belanda. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu, bagaimanakah kondisi masyarakat Priangan di awal abad ke-20, praktik sunat sebelum awal abad ke-20, dan praktik sunat di awal abad ke-20. Dengan rumusan masalah ini nantinya akan terjawab melalui pembahasan yang akan berfokus pada ketiga hal tersebut. Meskipun demikian secara rinci tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi masyarakat Priangan di awal abad ke-20, kemudian mengetahui bagaimana praktik sunat sebelum abad ke-20, setelah itu akan memasuki pembahasan tentang sunat di Priangan awal abad ke-20, yang di dalamnya juga membahas tentang pengaruh Islam dan Belanda. Untuk menganalisis itu semua penelitian ini menggunakan pendekatan sejarah sosial dan budaya. Di samping itu teori sejarah sunat juga berperan di dalam sebagai acuan. Di dalam teori tersebut nantinya penelitian ini akan berfokus pada dua aspek, yaitu kebudayaan dan perkembangan kesehatan. Dari situ akan dilihat bagaimana perubahan yang berdampak pada praktik bedah ringan ini. Terakhir, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Islam dan Belanda memang memberikan pengaruh kepada sunat di Priangan di awal abad ke-20. Dari situ dapat diketahui perubahan yang terjadi didalamnya walaupun tidak besar seperti, teknik atau metode yang berkembang, tukang sunat yang berganti, obat-obatan menjadi lebih baik dan alat-alat yang digunakan pun berubah. Sunat menjadi lebih baik setelah ada dua pengaruh ini. Akan tetapi, terkait dengan sunat modern nampaknya tidak semua kalangan masyarakat dapat merasakannya. Namun kebudayaan yang berkembang pada saat itu tidak berubah banyak seiring dengan kemajuan praktik sunat. Penduduk desa yang tidak dapat merasakan sunat modern, lebih memilih paradji dengan praktik tradisionalnya.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Uncontrolled Keywords: Sunat; Priangan; Islam dan Belanda; Awal Abad ke-20
Subjects: Islam > Islamic History
History of Southeast Asia > History of Indonesia
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Uais Fatarudin Fajar
Date Deposited: 05 Oct 2021 08:43
Last Modified: 05 Oct 2021 08:43
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/44214

Actions (login required)

View Item View Item