Teori common link G.H.A. Juynboll

Masrur, Ali (2007) Teori common link G.H.A. Juynboll. Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKIS). ISBN 9799845157, 9789799845153

[img] Text (Metadata)
books_hl=en&lr=&id=Wb8vvuey8hoC&oi=fnd&pg=PA1&ots=fxjTrMzgjI&sig=wOompi2iIslc_5orNHLs4mhgZw0&redir_esc=y

Download (68kB)
Official URL: https://www.google.com/books?hl=en&lr=&id=Wb8vvuey...

Abstract

Sebagian besar ahli hadis beranggapan bahwa apabila sebuah hadis tertentu yang disandarkan kepada nabi saw. ditemukan dalam koleksi hadis kanonik, lebih-lebih dalam Şaḥīḥ Bukhari dan Muslim, maka dengan sendirinya hadis itu bersumber dari nabi saw. Namun, berdasarkan temuan G.H.A Juynboll (1935-2010 M) dengan menggunakan teori common link, walaupun sebuah hadis tertentu telah direkam dalam al-kutub al-sittah, tetapi hadis itu belum tentu berasal dari nabi saw. Tujuan pertama disertasi ini adalah mengkaji teori common link G.H.A. Juynboll dan implikasinya terhadap persoalan asal-usul dan perkembangan awal hadis. Teori common link yang berpijak pada asumsi yang berbeda dengan asumsi metode kritik hadis di kalangan muḥadditsin pada gilirannya menimbulkan akibat yang cukup mengejutkan ahli hadis pada khususnya dan umat Islam pada umumnya. Tujuan kedua adalah menguji kembali kebenaran teori tersebut dengan cara menerapkannya pada hadis-hadis tentang syahadat dan rukun Islam dan menawarkan penafsiran baru tentang fenomena common link dan fenomena lainnya. Verifikasi teori common link membuktikan bahwa teori ini dapat diterima kebenarannya sebagai sebuah metode untuk menelusuri asal-usul hadis. Teori tersebut dapat memberikan jawaban yang lebih akurat dan memadai mengenai kapan, di mana, dan oleh siapa sebuah hadis mulai disebarkan secara publik. Namun berbeda dengan Juynboll yang menganggap common link sebagai seorang pemalsu (fabricator) hadis yang bertanggungjawab atas perkembangan isnād dan matan hadis dan bahwa bampir tidak pemah seorang sahabat memainkan peranan sebagai common link, studi ini membuktikan bahwa common link adalah seorang periwayat yang menjadi titik pindah dari periode periwayatan hadis secara individual ke periode periwayatan hadis secara publik dan massal. Common link bukanlah seorang pemalsu hadis. Ia adalah orang pertama yang meriwayatkan hadis dengan kata-katanya sendiri, tetapi substansi maknanya tetap memiliki kesinambungan dengan tokoh yang lebih tua daripada dirinya, baik sahabat maupun nabi saw. Studi ini juga menunjukkan bahwa seorang periwayat yang menduduki posisi common link dalam sebuah bundel isnād berasal dari generasi yang beragam: generasi sahabat kecil, tabiin atau tabiit tabiin walaupun sebagian besar periwayat yang menduduki posisi tersebut berasal dari generasi tabiin.

Item Type: Book
Subjects: Islam
Islam > Hadith
Islam > Study of Text of Hadith
Islam > Dirayah Science of Authenticity of Hadith
Divisions: Fakultas Ushuluddin
Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Hadits
Fakultas Ushuluddin > Program Studi Tafsir Hadits
Depositing User: Fakultas Ushuluddin
Date Deposited: 25 Aug 2017 09:03
Last Modified: 10 Jan 2019 10:25
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/4176

Actions (login required)

View Item View Item