Hadis Istibrā menurut imam al-Suyuthi: Analisis kualitas dan maknanya dalam kitab Ha>syiah al-sanadi> ‘ala> sunan al-Nasa>i

Fauzi, Sugih Muhamad (2020) Hadis Istibrā menurut imam al-Suyuthi: Analisis kualitas dan maknanya dalam kitab Ha>syiah al-sanadi> ‘ala> sunan al-Nasa>i. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djai Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_cover.pdf Download (150kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (212kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_Daftar isi.pdf Download (103kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB I.pdf Download (583kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (722kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (243kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy
	Text (BAB V) 8_BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 9_DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (405kB) | Request a copy

Abstract

Salah satu bentuk thaharah yang Rasulullah SAW. ajarkan yaitu bersuci ketika selesai melaksanakan kencing atau dalam kajian fiqih disebut dengan istibrā, akan tetapi dijaman sekarang tidak sedikit orang-orang lupa akan kesadan dan tidak memperhatikan terkait Istibrā ini. oleh sebab itu dibutuhkanya penjelasan-penjelasan dari hadis-hadis dan juga para ‘ulama terkait istibrā ini, dan salah satunya yaitu Imam al-Suyuthi. Imam al-Suyuthi terkenal sebagai ulama yag menguasai berbagai bidang ilmu dan beliaupun dinilai sebagai ulama yang sering memberikan fatwa terhadap suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pendapat Imam al-suyuthi terkait konsep istibrā yang terkandung dalam salah satu karyanya yaitu Ha>siah al-sanadi> ‘ala> sunan al-Nasa>i, dan juga menjelaskan kualitas dari hadis-hadis yang terkait dengan stibrā ini, Manfaat atau kegunaan penelitian ini ada dua yakni secara akademis, diharapkan dapat menjadi kontribusi pengetahuan untuk perkembangan studi hadis kedepannya. Secara praktis diharapkan mampu menjadi pengingat dan pengetahuan untuk masyarakat dalam pelaksanaan salah satu bentuk thaharah. Secara etimologi kata “thahârah/ َهَطَارة”adalah masdar atau kata benda yang diambil dari kata kerja َرَهَط–ُرُهٌطَي yang berarti bersuci. Sedangkan menurut istilah thaharah adalah mengerjakan sesuatu yang dengannya seseorang bisa melaksanakan ibadah yang sebelumnya diharuskan bersih dari najis dan hadas . Dalam pelaksanaanya bentuk thaharah itu bermacam-macam seperti wudlu, mandi, tayamun, dan istinja, serta terdapat salah satu bentuk thaharah yang mungkin belum diketahui oleh kebanyakan orang yaitu istibrā Penelitian ini merupakan jenis penelitian library research (kajian kepustakaan), menggunakan metode kualitatif dengan melakukan tinjauan pustaka dan menggunakan pendekatan tahlili (Analitis), yakni meneliti suatu hadis secara kritis dengan membahas berbagai aspeknya (menyeluruh). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yang perama atau sebagai sumber primer yaitu : Kitab riwayat : Sunan An-Nasa’i ; Kitab syarah : Ha>siah al-Sanadi> ‘ala> Sunan al-Nasa>i, Tahzib Al-Kamal, Tahzib al-Tahzib. Kedua Sumber sekunder yaitu berbagai karya tulis yang mencangkup tema thaharah dan istibra Dari hasil penelitian ini didapati kesimpulan, Dalam pelaksanaanya, Imam al-Suyuthi sangat menekankan untuk kaum laki-laki untuk melakukan Isribra> dalam setiap selesai melaksanakan aktifitas kencing, dan dalam tata cara terdapat tiga cara, pertama melaksanakan kencing dengan duduk, kedua membilas dengan air, ketiga mengusap sisanya dengan tangan kiri.

Actions (login required)

View Item