Pola periwayatan Kufah dan Bashrah terhadap hadis wafatnya Rasulullah SAW

Nurrohman, Muhamad Ridwan (2020) Pola periwayatan Kufah dan Bashrah terhadap hadis wafatnya Rasulullah SAW. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (347kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (569kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (395kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB 1)
4_bab1.pdf

Download (723kB) | Preview
[img] Text (BAB 2)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (768kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 3)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (827kB) | Request a copy
[img] Text (BAB 4)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB 5)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (437kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (461kB) | Request a copy

Abstract

Riwayat tentang wafatnya Rasulullah Saw disampaikan tidak hanya dengan satu narasi yang sama. Di satu pihak, Rasul dinyatakan wafat dalam pangkuan Aisyah. Akan tetapi di pihak lain, diriwayatkan bahwa Rasul wafat dalam pangkuan Ali. Pengakuan sepihak Aisyah itu bahkan dikatakan tidak berdasar, dan terkesan sebagai sebuah “pencurian sejarah”. Kedua riwayat ini juga tersebar luas di dua Madrasah yang sering dikatakan saling bertentangan, Kufah-Bashrah, syi’i-nashibi. Sehingga memungkinkan kedua kubu tersebut meriwayatkan kedua hadis ini secara tidak objektif. Atau mestikah kita menerima saja ucapan Malik Ibn Anas (w. 179 H) yang menyamakan riwayat ahli Irak sebagai ucapan Ahli Kitab, dan menolak kedua riwayat ini begitu saja? Secara mendasar, dalam penelitian ini penulis akan mendiskusikan terkait diskursus penerimaan teks dalam ilmu hadis melalui pendekatan kedaerahan. Secara khusus, penulis menyoroti pola kesejarahan dari periwayatan kedua hadis yang saling bertentangan ini. Adakah pengaruh politik maupun sosial dari masing-masing perawi Kufah dan Bashrah tersebut terhadap penyebaran hadis ini. Untuk menyelesaikan masalah yang dimaksud, penulis menggunakan metode content analysis, atau lebih khususnya analisis wacana (discourse analysis), dengan pendekatan historiografi klasik dan modern; yaitu sanad dan sejarah kritis, dengan mempertimbangkan hal-hal yang bersifat sosiohistoris yang terjadi antara masing-masing perawi tersebut (tarikh ar-ruwât). Setelah diteliti, ditemukan fakta bahwa riwayat tentang wafatnya Rasul ini terbagi kepada lima variasi matan. Riwayat (1) yang tegas menyatakan Rasul wafat di pangkuan Ali, (2) hanya menyiratkan Ali sebagai orang terdekat saat Rasul wafat, (3) secara umum menyatakan Rasul wafat di pangkuan Aisyah, (4) secara tegas membantah sangkaan adanya wasiat untuk Ali, dan (5) bantahan Ali tentang adanya wasiat Rasul secara rahasia kepadanya. Selain itu, ditemukan pula fakta bahwa mayoritas riwayat ini berpusat di kalangan tabi’in Irak, khususnya Kufah dan Bashrah. Hal ini dipengaruhi situasi sosial dan politik yang terjadi di Irak saat itu. Menjadikan perhatian perawi Kufah dan Bashrah dalam tema-tema politik ini menjadi sangat besar. Meskipun secara lebih luas, dalam variasi matan yang bersifat lebih umum, tersebar pula di kalangan perawi Mekah dan Madinah. Kesimpulannya, labelisasi jarh maupun ta’dil, bahkan penyebaran riwayat sekalipun, terkadang dipengaruhi oleh sentimen politik ataupun kedaerahan. Namun menghukuminya secara general juga tidak tepat. Dibutuhkan penelitian terperinci untuk menemukan duduk masalah yang tepat bagi setiap kasus. Kemudian, pola riwayat hadis Aisyah dan Ummu Salamah berhasil menunjukan tidak adanya sentimen yang berarti, meskipun dua narasi ini melibatkan perawi Kufah (syi’i) dan Bashrah (nashibi), yang secara pandangan politik amat diametral. Meski pada akhirnya, riwayat Aisyah lebih bersih dari kepentingan politik dan sosial, ketimbang hadis Ummu Salamah yang dibawakan oleh seorang “selir” dari Ali Ibn Abi Thalib, yang bernama Ummu Musa atau Fakhitah.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: fanatisme kedaerahan; hadis; wasiat rasulullah
Subjects: Al-Hadits dan yang Berkaitan > Ilmu Hadits
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Dirayah/Ilmu tentang Keotentikan Hadits
Al-Hadits dan yang Berkaitan > Kritik terhadap Hadits
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Ilmu Hadits
Depositing User: Muhamad Ridwan Nurrohman
Date Deposited: 15 Dec 2020 03:15
Last Modified: 15 Dec 2020 03:15
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/35687

Actions (login required)

View Item View Item