Amtsal Al-Quran dalam tafsir ruh Al Ma'Ani karya Al-Alusi : kajian pada surat Al-Isra'

Rahayu, Hayu (2020) Amtsal Al-Quran dalam tafsir ruh Al Ma'Ani karya Al-Alusi : kajian pada surat Al-Isra'. Diploma thesis, UIn Sunan Gunung Djatie Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (294kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_Abstrak.pdf

Download (269kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_Daftarisi.pdf

Download (242kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_Bab1.pdf

Download (625kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_Bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (694kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_Bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (841kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BabIV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (225kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (240kB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini membahas tentang surat Al-Isra’ dalam tafsir Ruh Al-Ma’āni karya Al-Alusi dengan menggunakan teori amtsāl. Adapun pokok permasalahan yang diangkat oleh penulis antara lain: Pertama, Apa saja macam-macam amtsāl dalam Alquran. Kedua, Bagaimana penafsiran Al-Alusi tentang ayat-ayat amtsāl pada surat Al-isra’ dalam Tafsir Ruh Al Ma’āni. Tujuan dari penelitian ini ada dua, pertama, memaparkan macam-macam amtsāl yang terdapat dalam Alquran. Kedua, memaparkan ayat-ayat amtsāl pada surat al-Isra’ dalam tafsir Ruh Al-Ma’āni karya Al-Alusi. Fokus penelitian penulis yaitu menemukan macam-macam amtsāl yang digunakan dalam Alquran dan mejelaskan bagaimana Al-Alusi menafsirkan ayat-ayat amtsāl dalam tafsirnya pada surat al-Isra’. Dengan keyakinan dasar penulis yang diyakini bahwa Al-Alusi menerapkan teori amtsāl dalam tafsirnya. Walaupun dalam tafsri Ruh Al-Ma’āni oleh Al-Alusi tidak ditegaskan bahwa ayat tersebut termasuk amtsāl, tetapi dalam tafsirannya, Al-Alusi menggunakan gaya bahasa persamaan atau menyamakan sesuatu dengan suatu yang lainnya dengan metode tamsiliyah dan tasybīh. Ini menunjukkan bahwa beliau menggunakan ulumul quran dalam tafsirnya berkaitan dengan ilmu amtsāl Alquran yang diungkapkannya secara panjang dan menyeluuh menggunakan bahasa isyari yang diungkapkannya. Untuk mencapai tujuan penelitian, data yang dipakai oleh penulis yakni data kualitatif dengan metode Deskriptif Analysis ( metode penggambaran/ penjelasan secara luas ). dengan teknik riset library ( pengumpulan data kepustakaan ). Hasil dari penelitian penulis diantaranya: didalam tafsir Ruh Al-Ma’āni, al-Alusi menggunakan tiga macam amtsāl tersebut dalam surat Al-Isra’. Terdapat 25 ayat amtsāl pada surat al-Isra’. 5 ayat Amtsāl Al-Musharrahah, 12 ayat Amtsāl Al-Kāmminah, dan 7 ayat Amtsāl Al-Mursalah. Sebagai bahan pertimbangan, Penulis menemukan ayat amtsāl mursalah dengan menggunakan kaidah rukun tasybīh, amtsāl kāmminah dengan menggunakan kaidah majaz qashr, majaz hazfu, dan amtsāl yang sudah masyrur dikalangan arab yaitu: الامور خير أ وساطها ( sebaik-baik urusan, yaitu pertengahan ). Serta amtsāl mursalah dengan menggunakan kaidah thibāq dan muqōbalah. Adapun perumpamaan-perumpamaan yang diungkapkan Al-Alusi dalam tafsirnya pada surat al-Isra’ ini antara lain : Perumpamaan orang yang masuk dalam masjid itu seperti jarum yang dimasukkan didalam laut. ( QS. al-Isra’ ayat 7 ), Perumpamaan kasih sayang itu seperti tarbiyah dalam artian mendidik. ( QS. al-Isra’ ayat 24 ), Perumpamaan Allah menyeru nabi itu seperti Allah menyeru orang-orang musyrik secara langsung. ( QS. al-Isra’ ayat 42 ), Perumpamaan orang-orang musyrik yang mengatakan nabi itu penyihir dan gila. ( QS. al-Isra’ ayat 48 ), Perumpamaan menjatuhkan langit berkeping itu seperti membenamkan sebagian daratan. Dan keping-keping itu diumpamakan seperti potongan yang sudah hancur. ( QS. al-Isra’ ayat 92 ), Perumpamaan isra’ mi’raj nabi itu seperti kandungan 4 syarat yaitu : 1). Isyarat tentang pembersihan nama Allah tentang suatu yang diikutkan kepada-Nya; 2). Isyarat untuk tidak menyebutkan namanya secara zahir; 3). Isyarat ghaib dengan menyebutkan nama yang ghaib; 4). Isyarat tentang nikmatnya suatu malam. ( QS. al-Isra’ ayat 1 ), Perumpamaan baik buruknya perbuatan manusia seperti tetapya kalung dilehernya. ( QS. al-Isra’ ayat 13 ), Perumpamaan dalam kata binafsika ( bi ) disini seperti pedang yang datang sebagai pemutus, yang maksudnya cukup badan mu sendiri sebagai penyaksian atas perbuatanmu. ( QS. al-Isra’ ayat 14 ), Perumpamaan orang yang mengharapkan pahala dunia ialah seperti keburukan yang bersambung dengan kehinaan. ( QS. al-Isra’ ayat 18 ), Perumpamaan orang yang mengharapkan pahala akhirat seperti orang yang tidak kosong dalam dirinya. ( QS. al-Isra’ ayat 19 ), Perumpamaan orang yang terbelenggu tangannya seperti orang yang bakhil dan pelit, dan orang yang terlalu mengulurkan tanggannya seperti orang yang boros. ( QS. al-Isra’ ayat 29 ), Perumpamaan menyempurnakan timabangan itu seperti timbangan orang-orang syam, baik dari bentuk timbangannya, maupun dari besar kecilnya timbangan. ( QS. al-Isra’ ayat 35 ), Perumpamaan orang sombong tidak akan menembus bumi dan menembus langit. ( QS. al-Isra’ ayat 37 ), Perumpamaan batu dan besi itu seperti sesuatu yang kuat tapi randah disisi Allah SWT. ( QS. al-Isra’ ayat 50 ), Perumpamaan seorang pemimpin itu adalah seorang bapak, dan kaum atau pengikut adalah anaknya. ( QS. al-Isra’ ayat 71 ), Perumpamaan orang yang buta hatinya didunia seperti buta hatinya diakhirat ( QS. al-Isra’ ayat 72 ), Perumpamaan mengeraskan suara dalam sholat itu seperti sholat jahr ( maghrib, isya, subuh ), dan perumpamaan sebaiknya pertengahan dalam sholat itu seperti merendahkan suara dalam sholat dan tidak mengeraskannya. ( QS. al-Isra’ ayat 110 ), Perumpamaan berdoanya orang musyrik akan keburukan itu seperti doanya untuk kebaikan dirinya sendiri yang ia percepat. ( QS. al-Isra’ ayat 11 ), Perumpamaan siang dan malam itu seperti: 1). Semisal sempurnanya Alquran yang dijadikan petunjuk, 2). Semisal sifat manusia yang tergesa-gesa, yaitu pemindahan dari suatu sifat ke sifat yang lain. 3). Semisal yang pertama, yakni: mendahulukan malam untuk menjaga ketertiban yang terjadi. Karena darinya terjadinya siang hari, dan di malam hari adalah nampaknya tipuan/pergantian bulan-bulan. ( QS. al-Isra’ ayat 12 ), Perumpamaan pemberian rahmat Allah itu seperti pemberian yang disimpat atau pemberian yang disegerakan. ( QS. al-Isra’ ayat 20 ), Perumpamaan bertasbihnya makhluk Allah itu seperti tetapnya keadaan mereka masing-masing. ( QS. al-Isra’ ayat 44 ), Perumpamaan hati yang tertutup itu seperti ada penutup yang banyak. yang menutupi mata, telinga, dan anggota badannya. ( QS. al-Isra’ ayat 46 ), Perumpamaan anak adam yang dijadikan di daratan dan dilautan itu seperti hewan-hewan dan perahu-perahu yang bisa hidup dan menyelamatkan. ( QS. al-Isra’ ayat 70 ), Perumpamaan orang yang beramal serupa dengan keadaan atau kebiasaan mereka masing-masing. ( QS. al-Isra’ ayat 84 )

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Amtsāl Al-Qur’an; Tafsir Ruh Al-Ma’āni; Al-Alusi; Surat Al-Isra’
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Ilmu-ilmu Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Kumpulan Ayat-ayat dan Surat-surat Tertentu dalam Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Hayu Rahayu
Date Deposited: 21 Oct 2020 04:43
Last Modified: 21 Oct 2020 04:43
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/33802

Actions (login required)

View Item View Item