Pemikiran Murtadha Muthahhari tentang Fitrah Manusia

Komarudin, Didin (2020) Pemikiran Murtadha Muthahhari tentang Fitrah Manusia. Cetakan ke-1, 1 (I). Penerbit Fakultas Ushuluddin, Bandung. ISBN 978-623-7166-43-6

[img]
Preview
Text
Buku Daras-Didin Komarudin.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu ia telah menjadi sasaran studi sejak dahulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua lembaga pendidikan tinggi mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap dirinya sendiri, masyarakat dan lingkungan hidupnya. Manusia sebagaimana yang kita pahami bersama adalah merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah SWT, yang mempunyai potensi, keunikaan, dan keistemewaan. Manakala kita memperhatikan bahan konstruksi tubuh manusia, maka akan ditemukan suatu konfigurasi yang sangat ideal dan struktur yang sempurna, karena dalam tubuh manusia terintegrasi dua dimensi sifat dan zat yang berlainan. Penulis merumuskan permasalahan dalam dua pertanyaan yaitu Apa perbedaan hakikat manusia dengan makhluk yang lain? Dan Bagaimana konsep fitrah manusia dalam pandangan Murtadha Muthahhari? Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fitrah dan hakikat manusia. Manusia diciptakan Tuhan secara sempurna di alam ini. Hakekatnya yang menjadikan ia berbeda dengan makhluk lainnya adalah bahwa sesungguhnya manusia membutuhkan bimbingan dan pendidikan. Hanya dengan melalui pendidikan manusia sebagai homo educable dapat dididik.Dialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Manusia diciptakan oleh Allah SWT dibekali dengan adanya fitrah, akal, qalbu, kemauan, serta amarah. Manusia dengan segenap potensinya (kemampuan) kejiwaan naluriah, seperti akal pikiran, qalbu kemauan yang ditunjang dengan kemampuan jasmaniahnya, manusia akan mampu melaksanakan amanah Allah dengan sebaik-baiknya sehigga mencapai derajat yang tinggi (beriman, berilmu dan beramal) manakala manusia memiliki kemauan serta kemampuan menggunakan dan mengembangkan segenap kemampuan karunia Allah tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, manusia dengan menggunakan akalnya akan mampu memahami dan mengamalkan wahyu Allah serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggung jawab atas segala perbuatannya dan berakhlak mulia. Kekuatan qalbu lebih jauh daripada kekuatan akal.Bahkan qalbu dapat mengetahui obyek secara tidak terbatas.M.Quraish Shihab menyatakan bahwa qalbu memang menampung hal-hal yang didasari oleh pemiliknya. Oleh karena itu Islam sangat mengistemewakan qalbu.Qalbu dapat menembus alam ghaib, bahkan menembus Allah, merasakan Allah dengan iman. Dan dengan fitrahnya manusia mengungguli semua makhluk yang ada di muka bumi.

Item Type: Book
Subjects: Islam > Islam and Philosophy
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: busro busro tani
Date Deposited: 23 Sep 2020 19:28
Last Modified: 23 Oct 2020 02:40
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/33712

Actions (login required)

View Item View Item