Perkembangan Majlis Taklim Ar-Ridhwan di Kota Bekasi (1951-2009)

Agustin, Farach (2019) Perkembangan Majlis Taklim Ar-Ridhwan di Kota Bekasi (1951-2009). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
9_daftariIsi dan daftar tabel.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
10_bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img] Text (BAB II)
11_bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
12_bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
13_bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
14_daftar sumber.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Majlis Taklim Ar-Ridhwan didirikan oleh Habib Sholeh bin Abdullah Al- Attas yang datang dari Huraidhah ke kota Bekasi pada tahun 1951, majelis taklim Ar-Ridhwan merupakan salah satu majelis taklim tertua di kota Bekasi. Pada swal didirikannya majelis taklim masih hanya terfokus pada dakwah secara tradisional dalam majelis ilmu non-formal hingga pada tahun 2009 majelis ini mulai merambah pada dakwah dalam pendidikan dengan mendirikan Pondok Pesantren Rubath Ar-Ridhwan. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: pertama, mengetahui sejarah pendirian Majelis Taklim Ar-Ridhwan Bekasi. Kedua, mengetahui perkembangan Majelis Taklim Ar-Ridhwan Bekasi Pada Masa Habib Sholeh bin Abdullah Al-Attas Tahun (1951-1975). Ketiga, mengetahui Perkembangan Majelis Taklim Ar-Ridhwan Bekasi Pada Masa Habib Ali bin Sholeh Al-Attas Tahun (1975-2009).Adapun metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah, yang mana terdiri dari empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa: Majelis taklim Ar-Ridhwan merupakan salah satu majelis taklim tertua yang didirikan di Kampung Mawar, Margahayu, kota Bekasioleh para habaib atau keturunan Rasulullah pada tahun 1951. Pada tahun 1951 majelis taklim Ar-Ridhwan hanya terfokus pada dakwah Islam saja, pengajarnya pun hanya Habib Sholeh bin Abdullah Al-Attas selaku pendiri dari majelis taklim Ar-Ridhwan.Dalam dakwah Islamnya, Habib Sholeh bin Abdullah Al-Attas membiasakan sebelum dimulainya pengajian dengan pembacaan raatib Al-Attas, pembacaan maulid Ad-Dibba’i yang berisi tentang riwayat maupun perjalanan hidup baginda Nabi Muhammad SAW dari awal kelahiran hingga wafat serta melantunkan-melantunkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah habib Sholeh bin Abdullah wafat, tampuk kepengurusan majelis taklim diturunkan oleh anak pertamanya yaitu Habib Ali bin Sholeh Al-Attas. Pada masa Habib Ali bin Sholeh Al-Attas, maulid Ad- Dibba’i menjadi sangat akrab di telinga masyarakat Bekasi. Habib Ali bin Sholeh Al-Attas memberikan warna pada pembacaan maulid tersebut dengan langgam hadhrami yang pada awalnya dibaca dengan datar saja. Maka dari itu, Habib Ali bin Sholeh Al-Attas lebih di kenal dengan Habib Ali Ad-Dibba’i. Hingga pada tahun 2009 didirikanlah pondok pesantren Rubath Ar-Ridhwan di Bantargebang, kota Bekasi. Majelis taklim Ar-Ridhwan yang pada awalnya hanya terfokus pada bidang dakwah Islam dengan media non formal berupa pengajian di majelis taklim sekarang merambah pada bidang pendidikan formal dan terstruktur.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Majlis; Bekasi; Habib; Majlis Taklim; Dakwah; Islam
Subjects: Islam > Historical, Geographic of Islam
Islam > Islam and Religions of Indic Origin
Islam > Da'wah
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Farach Rifky Utomo
Date Deposited: 25 Aug 2020 06:34
Last Modified: 25 Aug 2020 06:34
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/32749

Actions (login required)

View Item View Item