Perbedaan konflik sosial menurut Al-Qur’an dan Karl Marx

Nizami, Khoirun Perbedaan konflik sosial menurut Al-Qur’an dan Karl Marx. -. (Unpublished)

[img]
Preview
Text (Full Text)
konflik dalam islam.pdf

Download (215kB) | Preview

Abstract

Konflik adalah kenyataan ilmiah yang ada di tengah masyarakat. Ia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari perjalanan suatu masyarakat. Konflik kerapkali memberikan kontribusi atas perubahan yang terjadi masyarakat, selain juga memberikan sumbangan atas terjadinya disintregasi. Secara alamiah, masyarakat memiliki dua wajah: konflik dan konsensus. Masyarakat kapan saja dapat mengalami perubahan. Pada saat yang sama, masyarakat juga dapat menunjukkan wajah konflik dan perpecahan, serta memberikan kontribusi bagi terjadinya disintregasi. Menurut Al-Qur’an, salah satu karakter mendasar manusia adalah potensinya yang besar untuk berkonflik, sebagaimana ditegaskan oleh Allah dalam QS. Al-Kahfi : 54. Bahkan, menurut Ibnu Abbas, tidak ada sesuatu yang punya kecenderungan amat keras untuk konflik selain manusia. Berbagai potensi yang berbeda, bahkan saling berlawanan, kebutuhan, dan keinginan, yang kadang saling bertabrakan telah memicu munculnya dinamika konflik.

Item Type: Article
Subjects: Rare Books
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Social Process > Conflict Social
Divisions: Fakultas Dakwah dan Komunikasi > Program Studi Manajemen Dakwah
Depositing User: Abidah Khoirun Nizami
Date Deposited: 11 Apr 2017 04:22
Last Modified: 17 Jan 2019 03:15
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/3232

Actions (login required)

View Item View Item