Pelaksanaan Kafa'ah dalam perkawinan: Studi di Pondok Pesantren MIftahul Huda Al-Musri' Cianjur

Abidin, Achmad Zainal (2019) Pelaksanaan Kafa'ah dalam perkawinan: Studi di Pondok Pesantren MIftahul Huda Al-Musri' Cianjur. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (109kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (205kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (161kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (266kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (475kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (136kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (328kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (121kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (150kB) | Request a copy

Abstract

Islam sangat menganjurkan adanya keserasian, kesepadanan dan kesebandingan antara calon suami dan calon istri agar tercipta keluarga atau rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Maka dengan itu, Fuqoha telah merumuskan konsep kafa’ah ke dalam beberapa kriteria, diantaranya; din (agama), nasab (keturunan), dinayah (akhlaq), hirfah (profesi), mal (kekayaan), ghair ‘aib (tidak cacat). Kriteria-kriteria tersebut merupakan unsur yang ideal untuk dilaksanakan, sebab bisa menjadi jaminan kebahagian hidup berumah tangga. Semua kriteria tersebut menjadi hak bagi calon pasangan untuk menentukannya. Di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri’ Cianjur salah satu pesantren yang mempunyai program perkawinan untuk santrinya, kriteria tersebut tidak digunakan sebagai faktor utama penentu pasangan. Dalam menetukan pasangan ditentukan oleh Dewan Kyai Pesantren. Kemudian hanya satu kriteria yang menjadi penentu pasangan calon yaitu ilmu. Maka dengan itu terlihat adanya perbedaan pendapat mengenai konsep dan pelaksanaan kafa’ah yang telah dirumuskan oleh fuqoha dan dewan kyai di pesantren ini. Adapun tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui dan mengkaji konsep dan pelaksanaan kafa’ah dalam perkawinan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri’ Cianjur. Mengetahui faktor-faktor mengapa santri putra dan santri putri menerima pilihan jodoh dari dewan kyai. Selanjutnya dianalisis dari segi hukum Islam (fiqh) dan sosial budaya (tradisi). Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field reseach). Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri’ Cianjur. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif-analitis, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menguraikan suatu masalah (kafa’ah) secara obyektif dari objek yang diteliti. Sumber data primer dalam penelitian ini didapatkan dari wawancara dengan dewan kyai, alumni dan santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Musri’ diantaranya; KH. Saeful Uyun, Lc (Pimpinan Pondok Pesantren), dan Hj. Siti Maryam (Kaur Perkawinan dan Pemuqiman Pondok Pesantren). Sumber data sekuder didapatkan dari kitab, buku, jurnal dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini. Hasil Penelitian menyebutkan bahwa dewan kyai sepakat dengan adanya konsep kafa’ah. Kriteria yang digunakan dalam menentukan calon pasangan antara santri putra dan putri ialah ilmu. Karena menurut dewan kyai dengan ilmu segala sesuatu pasti bisa tercapai, begitupun kebahagian dalam menjalani bahtera rumah tangga. Pelaksanaan kafa’ah di Pondok Pesantren ini bisa terlihat dengan adanya program perjodohan yang secara khusus ditangani oleh dewan kyai bagian perkawinan dan pemuqiman. Syarat santri bisa mengikuti program perjodohan ketika telah memasuki tingkat Mahad ‘Aly dan Dirosatul ‘Ulya. Faktor yang menyebabkan santri siap menerima pilihan pasangan dari dewan kyai ialah;a) mengganggap dewan kyai sebagai orang tuanya sendiri, b) mengharap keberkahan dan do’a dari dewan kyai dan c) besarnya sikap ta’dzim kepada dewan kyai. Dalam pandangan fiqh dan sosial budaya kriteria-kriteria yang dirumuskan terkait kafa’ah hampir sama. Maka sudah seharusnya konsep kafa’ah yang dirumuskan oleh fuqoha dilaksanakan, karena dalam merumuskan konsep kafa’ah tersebut pasti didasari atas pertimbangan kondisi sosial.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kafa’ah; Perkawinan; Pesantren;
Subjects: Islam
Islam Umum
Islam Umum > Islam dan Bidang Lainnya
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Hukum Keluarga
Depositing User: Achmad Zainal Abidin
Date Deposited: 31 Oct 2019 03:55
Last Modified: 31 Oct 2019 03:55
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/26596

Actions (login required)

View Item View Item