Penafsiran Hidayah dalam Ayat Suci Lenyepaneun Karya Moh. E. Hasim: Sebuah kajian epistemologis

Sari, Neneng Siti Komala (2019) Penafsiran Hidayah dalam Ayat Suci Lenyepaneun Karya Moh. E. Hasim: Sebuah kajian epistemologis. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (162kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAKSI.pdf

Download (271kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB I.pdf

Download (564kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (570kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (848kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (182kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (203kB) | Request a copy

Abstract

Hidayah menjadi salah satu topik yang menarik untuk dibahas karena dikalangan masyarakat terjadi kesalahfahaman dalam memahami makna hidayah. Hal ini terjadi akibat dari respon mereka terhadap hasil penafsiran antar mufassir yang berbeda. Ada yang mengatakan proses hidayah itu bersifat aktif dan ada juga yang mengatakan pasif. Maka tema ini perlu dikaji kembali mengingat hidayah merupakan salah satu hal yang menjadi kebutuhan dikalangan manusia. Adapun alasan penulis memilih tafsir Ayat Suci Lenyepaneun karya Moh. E. Hasim karena dalam penyajian penafsirannya sangat kental akan adat istiadat sunda dizamannya. Oleh sebab itu, rumusan masalah pada penelitian ini ialah Apa hidayah menurut pandangan Moh. E. Hasim serta epistemologi hidayah menurut penafsirannya dalam tafsir Ayat Suci Lenyepaneun. Tujuan dari penelitian ini ialah mengetahui makna hidayah menurut pandangan Moh. E. Hasim dilihat dari tafsir Ayat Suci Lenyepaneun dan epistemologi penafsirannya baik secara keumuman dari tafsinya maupun secara khusus penafsirannya. Dalam menjalani kehidupan ini, hidayah menjadi suatu pertanda yang dapat mengantarkan seseorang kepada hal yang dituju. Al-Maraghi> dalam tafsirnya berpendapat bahwa urusan hidayah (petunjuk) diserahkan muthlak kepada Allah. Sedangkan menurut Imam Zamakhsyari> ialah bahwa Allah memberi hidayah kepada orang yang berusaha mendapatkan hidayah tersebut. Hal ini mengakibatkan perdebatan di masyarakat. Oleh sebab itu dibutuhkan penjelasan mengenai penafsiran hidayah ini. Epistemologi merupakan proses beserta ilmu (perangkat) dari sebuah penafsiran, yang berbicara tentang asal-usul, metode dan validasi. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui tinjauan pustaka (book survey). Sumber data yang digunakan meliputi tafsir Ayat Suci Lenyeupaneun karya E.Hasim beserta karya-karyanya yang menjadi sumber primer, dan sumber sekundernya ialah kitab-kitab terdahulu beserta karya tulis lainnya yang berkaitan dengan pembahasan (skripsi, thesis, artikel, buku, serta karya tulis lainnya). Hasil dari penelitian ini, makna hidayah menurut Moh. E. Hasim ialah petunjuk dari Allah yang diketahui dalam Ayat Suci Lenyepaneun ada tiga macam hidayah yaitu akal, agama Islam dan wahyu. Adapun proses dalam mendapatkan hidayah, jika berkaitan dengan diri pribadi bersifat aktif (harus diperjuangkan). Sedangkan jika berkaitan dengan orang lain bersifat pasif (Allah yang berkehendak). Maksudnya tidak ada paksaan dalam mengajak kebenaran. Adapun epistemologi hidayah penafsiran Moh. E. Hasim berdasarkah pada sejarah, hadits, asbab al-nuzul dan munasabah ayat yang ditarik (dipahami) oleh beliau ke adat-istidat yang berkembang di zamannya. Secara umum, sumber penafsiran Ayat Suci Lenyepaneun dari kitab-kitab terdahulu (seperti tafsir al-Thabari>, ulumul qur’an as-Suyu>ti>, Sejarah, fiqih Imam ahmad), teori ilmiah (seperti sains dan ilmu kedokteran), pengalaman pribadinya, dsb. Selain itu beliau menggunakan terjemah dan tafsir berbahasa Indonesia (seperti tafsir Al-Azhar) dan bahasa Inggris, disertai kamus bahasa Sunda, dan buku pelajaran bahasa Inggris dan bahasa Arab. Metodologi tafsir ini bersumber bil ra’yi dengan metode tahlili> yang bercorak adab al-ijtima’i (sosial kemasyaraktan). Validitas tafsir ini koherensi dari metodologinya dengan zaman modern,tafsir ilminya juga korespodensi dan segi kegunaannya pragmatis.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Hidayah; Epistemologi; Ayat Suci Lenyepaneun; Moh.E.Hasim
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan > Tafsir Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Mrs Neneng Siti Komala Sari
Date Deposited: 20 Sep 2019 09:13
Last Modified: 20 Sep 2019 09:13
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/24112

Actions (login required)

View Item View Item