Pendapat Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi tentang hukum suntik ketika puasa

Giantomi, Willy (2019) Pendapat Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi tentang hukum suntik ketika puasa. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text
1_cover.pdf

Download (120kB) | Preview
[img]
Preview
Text
2_abstrack.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text
3_daftarisi.pdf

Download (70kB) | Preview
[img]
Preview
Text
4_bab1.pdf

Download (312kB) | Preview
[img]
Preview
Text
5_bab2.pdf

Download (291kB) | Preview
[img]
Preview
Text
6_bab3.pdf

Download (307kB) | Preview
[img]
Preview
Text
7_bab4.pdf

Download (103kB) | Preview
[img]
Preview
Text
8_daftar pustaka.pdf

Download (182kB) | Preview

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisa tiga hal, yaitu: (1) Pandangan Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi tentang hukum suntik ketika puasa. (2) Dalil dan Metode Istinbath Hukum yang digunakan oleh Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi tentang hukum suntik ketika puasa. (3) Persamaan dan perbedaan pendapat Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi tentang hukum suntik ketika puasa. Suntik ketika puasa atau pada siang hari bulan Ramadhan termasuk salah satu yang sering menjadi bahan diskusi oleh orang-orang yang berpuasa, yaitu usaha memasukan cairan yang mengandun obat, suplemen dan zat makanan menggunakan metode suntik baik disuntikan ke otot, bawah kulit atau melalui urat nadi. Hukum suntik ketika puasa ulama kontemporer berbeda pendapat ada yang membatalkan dan ada yang berpendapat tidak membatalkan sama sekali. Kerangka berfikir yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan pendapat antara Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi dalam menetapkan hukum suntik ketika puasa. Perbedaan pendapat sudah terjadi sejak masa Nabi SAW, perbedaan pendapat dikalangan para ulama pada dasarnya sudah menjadi hal yang lumrah, bahkan perbedaan ini merupakan rahmat bagi umat Metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode deskriptif analitik metode ini digunakan dengan cara studi pustaka, sumber data primernya adalah bagian tertentu dari kitab fiqih Masail Fi Ramadhan karya Syeikh Utsaimin dan kitab Ash-Shiam karya Yusuf Qardhawi. Sedangkan data sekundernya yaitu kitab, buku dan jurnal yang berkaitan dengan masalah suntik dan hukumnya ketika puasa. Dari sumber-sumber tersebut data dikumpulkan dengan teknik analisis data. Kemudian data yang terkumpul dibandingkan dan ditarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) Syeikh Utsaimin berpendapat bahwa suntikan obat tidak membatalkan puasa sedangkan suntik yang mengandung zat makanan dapat membatalkan puasa, sedangkan Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa kedua jenis cairan suntik tersebut tidak membatalkan puasa (2) Syeikh Utsaimin menggunakan dalil dari al-qur’an surat al-baqarah ayat 187 karena ia mengqiyaskan suntik sebagai pengganti makanan, sedangkan Yusuf Qardhawi menggunakan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Dawud karena ia mengqiyaskan suntik sama halnya seperti mandi (3) Persamaan Syeikh Utsaimin dan Yusuf Qardhawi sama-sama memahami suntikan berdasarkan materinya ada dua jenis yaitu suntikan yang mengandung obat dan zat makanan. Perbedaannya Syeikh Utsaimin berpendapat suntikan yang mengandung zat makanan dapat membatalkan puasa, sedangkan Yusuf Qardhawi berpendapat bahwa suntik yang mengandung zat makanan tidak membatalkan puasa sama sekali.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Hukum suntik ketika puasa; Suntik ketika puasa; Hukum suntik; Pendapat Yusuf Qardhawi;
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: Willy Gaintomi
Date Deposited: 06 Sep 2019 06:54
Last Modified: 06 Sep 2019 07:26
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/23443

Actions (login required)

View Item View Item