Makna kata Fahsya' dan Derivasinya dalam Al-Qur'an: Kajian semantik

Fikri Ys, Irsyad Al (2019) Makna kata Fahsya' dan Derivasinya dalam Al-Qur'an: Kajian semantik. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_COVER (1).pdf

Download (200kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_ABSTRAK.pdf

Download (169kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_DAFTAR ISI.pdf

Download (83kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_BAB 1.pdf

Download (447kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (459kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (694kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (746kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (186kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
9_DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (99kB) | Request a copy

Abstract

Perbuatan keji adalah suatu tindakkan yang dinilai sangat buruk, baik dinilai dari akal sehat maupun dinilai dari segi sosial kehidupan. Alasan mendasar untuk melakukan penelitian fahsya’ dalam Alquran adalah berlandaskan pada empat alasan. Pertama, keburukan adalah konsep yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Kedua, kata fahsya’ dan derivasinya merupakan kata yang memiliki makna hal amat buruk dalam pandangan akal sehat dan syariat Islam. Ketiga, perbuatan buruk di dalam Alquran kadang dijelaskan dengan ungkapan kata qabih, su’, fasad, syarr, dan sya’ni‘. Keempat, terjemahan Alquran hanya sering mengarahkan bahwa perbuatan fahsya’ adalah perbuatan keji dan zina saja. Penelitian ini berpijak pada rumusan masalah tentang apa makna dasar dan relasional kata fahsya’ dalam Alquran dan hasil analisis serta implikasi terhadap makna fahsya’ dan derivasinya dalam kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk memperjelas cakupan makna fahsya’ dalam semua bentuknya di dalam Alquran dan mengklasifikasikan semua bentuk aspeknya dalam redaksi Alquran yang terdapat kehususan tersendiri sehingga menghasilkan implikasi bagi kehidupan. Jenis penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dan dengan metode analisis deskriptif-analitik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan semantik yang terbatas pada wilayah makna dasar dan makna relasional menurut Toshihiko Izutsu. Dari hasil penelitian semantik ini menemukan bahwa keberadaan kata fahsya’ dalam Alquran disebutkan dalam tiga bentuk kata, yakni fahsya’, fahisyah, dan fawahisy yang semuanya diulang sebanyak 24 kali dalam 23 ayat dan semuanya dalam bentuk kata benda (ism). Adapun kesimpulan yang didapatkan dari penelitian ini menghasilkan medan semantik sebagai berikut : kata fahsya’ (perbuatan keji) terbagi menjadi dua macam yaitu (1) perbuatan keji kepada Allah seperti syirik, mensekutukan Allah, dan kepercayaan kepada nenek moyang, (2) perbuatan keji kepada sesama manusia seperti berzina, kikir, zolim, menyebarkan berita palsu, dan berkata kasar Selain itu terdapat peringatan bagi orang-orang yang melakukan perbuatan keji yaitu berupa (1) ancaman, (2) hukuman, (3) azab, (4) siksaan, (5) pelajaran untuk kaum setelahnya. Dan untuk mencegah perbuatan keji tersebut dapat dilakukan dengan cara (1) solat, (2) berbuat baik, (3) menghindari perbuatan keji, (4) memohon ampunan, dan (5) bertaubat.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Derivasi; fahsya'; semantik
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Philosopy and Theory > Semantics
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
Depositing User: Isyad Al Fikri Ys
Date Deposited: 21 Aug 2019 03:44
Last Modified: 21 Aug 2019 03:44
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/22977

Actions (login required)

View Item View Item