Komarudin, Didin (2015) Integrasi antara Agama dan Nasionalisme, suatu kajian sosial. Wawasan, 38 (2). pp. 195-209. ISSN 0215-109 X
|
Text (Full Text)
KARYA ILMIAH NO. 8.pdf Download (167kB) | Preview |
Abstract
Agama dan nasionalisme dapat muncul sebagai kekuatan yang saling bertentangan, bahkan saling menghancurkan. Sebaliknya jika disinergikan akan merupakan suatu kekuatan yang amat dahsyat, sebab meneggakkan nasionalisme diyakini sebagai bagaian dari jihad bahkan perang sabil. Namun yang jelas nasionalisme adalah suatu realitas politik. Peta negara-negara di seluruh dunia sesungguhnya adalah peta nasionalisme. Tidak ada satu negara pun yang memiliki satu agama, meskipun mayoritas penduduknya menganut agama tertentu. Eksistensi manusia akan terjamin martabatnya jika hidup dalam suatu Negara yang dijiwai agama, oleh karena itu nasionalisme merupakan kebutuhan, jika hendak eksis dan hidup sebagai manusia yang bermartabat. Nasionalisme adalah produk dari peradaban masyarakat modern, yang rasional, mustahil dapat dibangun dalam masyarakat primitive tanpa pengaruh dan kepeloporan masyarakat modern. Pada sisi lain agama memperluas batas marginalitas nasionalisme, sehingga mampu menjembatani batas-batas etnisitas atau rasialitas, hal ini karena agama memandang semua manusia memiliki hak dan kewajiban yang sama dihadapan Tuhannya.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Human and God; Nationalism; Modern Civilization; Religion |
Subjects: | Islam Umum > Islam dan Filsafat |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir |
Depositing User: | Didin Komarudin |
Date Deposited: | 05 Aug 2019 07:43 |
Last Modified: | 05 Aug 2019 07:43 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/22076 |
Actions (login required)
View Item |