Pemikiran Dan Kontribusi K.H. Hasan Basri Terhadap Pendirian Bank Muamalat Indonesia Tahun 1990-1994

Arizal, Mochamad Dwi (2018) Pemikiran Dan Kontribusi K.H. Hasan Basri Terhadap Pendirian Bank Muamalat Indonesia Tahun 1990-1994. Diploma thesis, Uin Sunan Gunung Djati Bandung.

Preview	Text (COVER) 1_COVER.pdf Download (35kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2_ABSTRAK.pdf Download (169kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 3_DAFTARISI.pdf Download (111kB) | Preview
Preview	Text (BAB I) 4_BAB1.pdf Download (377kB) | Preview
	Text (BAB II) 5_BAB2.pdf Restricted to Registered users only Download (279kB) | Request a copy
	Text (BAB III) 6_BAB3.pdf Restricted to Registered users only Download (400kB) | Request a copy
	Text (BAB IV) 7_BAB4.pdf Restricted to Registered users only Download (172kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8_DAFTARPUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) | Request a copy

Abstract

Pada akhir 80-an dan awal 90-an di masa Orde Baru kegiatan ke Islaman mulai menggeliat. Pemerintahan Orde Baru memiliki andil besar mengakomodasi ekonomi keumatan. Bersama-sama menteri, Presiden Soeharto merestui beroperasinya Bank Islam, yakni Bank Muamalat Indonesia (BMI). Kemudian dapat legimitasi kuat setelah RUU Perbankan disahkan menjadi UU Perbankan. Sebagai hasil kerja Tim Perbankan MUI tersebut adalah berdirinya PT Bank Muamalat Indonesia (BMI), berdiri pada tanggal 1 November 1991. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui latar belakang pendirian Bank Muamalat Indonesia serta kontribusi K.H Hasan Basri yang diberikan dalam mengembangkan perbankan syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan langkah-langkah sebagai berikut: pertama, tahapan heuristik yakni tahapan pengumpulan sumber-sumber sejarah yang berkaitan dengan pemikiran dan kontribusi K.H Hasan Basri dalam pendirian Bank Muamalat Indonesia tahun 1990-1994. Kedua, tahapan kritik, yakni melakukan kritik baik kritik intern maupun ekstern, sehingga menghasilkan fakta-fakta yang dapat dipertanggung jawabkan. Ketiga, tahapan interpretasi, yakni tahapan yang telah dikritik diintrerpretasikan sesuai dengan logika ilmiah. Keempat adalah tahapan historiografi, berupa tulisan-tulisan yang dituangkan langsung dalam penulisan skripsi. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa kontribusi K.H Hasan Basri terhadap pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu dengan cara musyawarah dengan para ulama. Beliau sangat prihatin melihat kondisi perbankan yang marak dengan bunga riba, sehingga timbullah sebuah gagasan untuk mendirikan perbankan syariah. Pada tahun 1988 melalui kerja sama dengan Menteri Keuangan, K.H Hasan Basri mencentuskan ide untuk mendorong berdirinya Bank Syariah Indonesia. Ide kongkrit Pendirian Bank Muamalat Indonesia berawal dari lokakarya Bunga Bank dan Perbankan yang diselenggarakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990 di Cisarua. Dari sinilah KH. Hasan Basri mengabdikan dirinya di tengah-tengah masyarakat yang membutuhkan kebenaran dan perkara yang tidak dilarang oleh agama. Hal yang lebih signifikan lagi adalah berdirinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1991 yang dijalankan prinsip-prinsip Islam. Bank Islam yang terbentuk disepakati bernama Bank Muamalat Indonesia (BMI). “Muamalat” dalam istilah fiqih berarti hukum yang mengatur hubungan antar manusia. Nama alternatif lain yang muncul pada masa pembentukan itu adalah Bank Syariat Islam. Namun mengingat pengalaman pemakaian kata syariat islam pada Piagam Jakarta, akhirnya nama itu tidak dipilih. Nama lain yang diusulkan adalah Bank Muamalat Islam Indonesia. Presiden Soeharto kemudian menyetujui nama terkahir dengan menghilangkan kata Islam.

Actions (login required)

View Item