Sumedang pada masa kepemimpinan pangeran Aria Soeria Atmadja (1882-1919)

Utami, Rizki Novianti (2012) Sumedang pada masa kepemimpinan pangeran Aria Soeria Atmadja (1882-1919). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (163kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (151kB) | Preview
[img] Text (BAB I - BAB IV)
4_bab1sd4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (452kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
5_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (159kB)

Abstract

Pangeran Aria Soeria Atmadja adalah bupati ke-18, jika dihitung dari Rangga Gempol I, yang memimpin Sumedang dari tahun 1882 hingga 1919. Ia menggantikan ayahnya Pangeran Kusumah Dinata yang meninggal tahun 1882. Ibunya bernama Rd. Ayu Ratnaningrat. Bupati Sumedang ini dinilai memiliki wawasan yang luas, bijaksana, cerdas, taat beribadah, dan juga kharismatik. Ia adalah tipe bupati yang disukai oleh pemerintah Belanda juga disayangi oleh rakyatnya. Perjalanan karirnya dimulai dengan menjadi Kaliwon Sumedang pada tahun 1869, kemudian menjadi Wedana Ciawi di tahun 1871, menjadi Patih Afdeeling Sukapura Kolot pada tahun 1875 dan barulah ia menjadi Bupati Sumedang pada tahun 1882. Pangeran Aria Soeria Atmadja meninggal di Mekkah pada tahun 1922 dan dimakamkan di sana. Pada masanya lah Sumedang mengalami banyak perkembangan dari berbagai bidang. Itu tidak lepas dari peranannya sebagai Bupati yang bisa menjalankan tugasnya untuk mengayomi dan melindungi rakyat yang dipimpinnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan Sumedang pada masa kepemimpinan Pangeran Aria Soeria Atmadja melalui peranan-peranan yang telah beliau lakukan dalam mengembangkan kabupaten tersebut. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penulisan skripsi ini adalah metode penulisan sejarah melalui tahap Heuristik, Kritik, Interpretasi, dan Historiografi. Skripsi ini akan lebih bersifat deskriptif-naratif karena kecenderungan dari sumber-sumber yang penulis kumpulkan. Sumber-sumber tersebut kebanyakan sumber tertulis yang berupa naskah-naskah terpublikasi. Selain itu, penulis tidak menggunakan sumber lisan dalam penulisan skripsi ini karena rentan waktu antara waktu penelitian penulis dengan objek waktu yang penulis ambil terlalu jauh. Berdasarkan hasil penelitian, peranan Pangeran Aria Soeria Atmadja sangatlah besar dalam mengembangkan daerah Sumedang. Bahkan dalam Encyclopaedie van Nederlandsch-Indie ia disebut sebagai saah satu bupati terbaik di Priangan pada masanya. Walaupun pada masanya Sumedang tidak mengalami perluasan wilayah, dalam arti perkembangan secara politis, tetapi Sumedang mengalami perkembangan di bidang lain seperti Sosial, ekonomi, dan Budaya. Ia membangun sekolah-sekolah untuk pribumi di penjuru kabupaten. Kemudian ia membangun sekolah pertanian untuk para anak petani dari uangnya sendiri.Ia juga mendatangkan ternak-ternak seperti sapi dari Benggala dan Madura untuk dibagikan kepada para petani dan dibayar dengan cara mencicil. Kotoran-kotoran ternak itu dimanfaatkannya juga untuk dibuat pupuk. Akibatnya, warga Sumedang memiliki bahan makanan yang cukup dan rentan sekali dilanda paceklik. Ia juga terkenal dengan bupati yang cinta akan budaya, ia bahkan menulis puisi yang dinyanyikannya ketika penyerah terimaan jabatan Bupati kepada adiknya.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Pangeran Aria Soeria Atmadja; sumedang;
Subjects: Social Process > Leadership
History of Southeast Asia > History of Indonesia
Divisions: Fakultas Adab dan Humaniora > Program Studi Sejarah dan Peradaban Islam
Depositing User: Users 38 not found.
Date Deposited: 03 Feb 2016 09:35
Last Modified: 15 Mar 2019 07:43
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/188

Actions (login required)

View Item View Item