Nilai-nilai kerukunan umat beragama pada simpul maiyah: Studi kasus Komunitas Maiyah Bandung, Yogyakarta dan Jakarta

Nurani, Herlina (2018) Nilai-nilai kerukunan umat beragama pada simpul maiyah: Studi kasus Komunitas Maiyah Bandung, Yogyakarta dan Jakarta. Masters thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_Cover.pdf

Download (99kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstak.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (141kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (650kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (876kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (417kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (746kB) | Request a copy
[img] Text (BAB V)
8_bab5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB) | Request a copy
[img] Text (BAB VI)
9_bab6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (161kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
10_Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian tentang Nilai-Nilai Kerukunan Umat Beragama Pada Simpul Maiyah. Simpul/ komunitas Maiyah dibentuk oleh seorang tokoh yang bernama M. Ainun Nadjib (Cak Nun). Maiyah hadir sebagai upaya menjaga nilai-nilai keharmonisan ditengah masyarakat Indonesia yang majemuk. Oleh karena itu Maiyah memiliki makna kebersamaan menuju Tuhan, dalam perbedaan. Maiyah di Indonesia sudah berkembang pesat sejak tahun 1990 an. Simpul/komunitas Maiyah pertama kali yaitu Padhang Bulan di Jawa Timur kemudian berkembang ke berbagai daerah lainnya seperti Kenduri Cinta di Jakarta, Macopot Syafaat di Yogya, Gambang Syafaat di Semarang, kemudian Bangbang Wetan di Surabaya. Juga Jamparing Asih di Bandung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai-nilai yang terdapat pada komunitas maiyah yang dilihat berdasarkan pengalaman jemaah Maiyah. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan Sosiologis fenomenologis. Langkah penelitian dilakukan dengan cara melakukan observasi dilapangan dengan cara wawancara, dialog, dan terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan Maiyah di Bandung, Yogyakarta, Jakarta. Kemudian melakukan klasifikasi data dan tahap penyusunan data dilakukan secara deskriptif, untuk kemudian dilakukan analisis. Penelitian ini berangkat dari landasan terhadap Masyarakat Indonesia yang majemuk, yang perlu dipelihara agar kerukunan di Indonesia tetap terjaga, dan dijauhkan dari konflik agama, baik internal maupun eksternal. Maiyah hadir sebagai wadah perkumpulan yang memiliki tujuan menjaga keharmonisan ditengah kemajemukan tersebut, dengan cara yang khas pada Maiyah. Teori yang digunakan dalam tahapan analisis adalah tiga ungkapan pengalaman keagamaan dari Joachim Wach. Menurutnya pengalaman keagamaan seseorang atau kelompok dibagi menjadi tiga bentuk pertama dalam bentuk dogma, kedua dalam bentuk ritual, ketiga dalam bentuk komunitas. Ungkapan pengalaman agama dalam bentuk dogma bisa berbentuk ide-ide, pemikiran, dan ilmu pengetahuan. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk ritual adalah berupa praktek. Ungkapan pengalaman keagamaan dalam bentuk komunitas yaitu adanya integrasi sosial. Hasil dari penelitian, dalam menjaga nilai integrasi simpul Maiyah di tiga tempat memiliki karakteristik yang berbeda. Maiyah Bandung, berupaya menjaga nilai kesatuan dngan menitik beratkan nilai kasih sayang dan memegang nilai persauadaraan tanpa memandang latar belakang seseorang. Mereka percaya untuk mewujudkan kerukunan dalam beragama, tidak terlepas dari nilai budaya lokal yang harus dijaga oleh tiap individu. Sementara jemaah Yogyakarta, mereka meyakini bahwa nilai-nilai spiritual dari tiap-tiap individu yang dijaga dengan kokoh, akan mengantarkan kepada esensi sebagai manusia yang menginginkan kedamaian. Sementara Maiyah di Jakarta, menjadikan perbedaan apapun tidak menjadi alasan untuk tidak hidup berdampingan satu sama lain.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kerukunan; Toleransi; Maiyah
Subjects: Religious Mythology > Interreligious Relations
Religious Mythology > Attitudes of Religions Toward Social Issues
Social Process > Conflict Resolution
Divisions: Pascasarjana Program Magister > Program Studi Studi Agama Agama
Depositing User: M.Ag Herlina Nurani
Date Deposited: 10 Oct 2018 04:39
Last Modified: 31 Aug 2021 02:14
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/15220

Actions (login required)

View Item View Item