Rahman, M Taufiq (1995) Menyikapi pluralisme agama di Indonesia. Bandung Pos Harian Umum. p. 10.
|
Image
1.PDF Download (225kB) | Preview |
Abstract
Kemajemukan (pluralitas) memang tidak dapat dihindari, seolah hal itu memang kodrati. Tetapi sering orang tidak bisa toleran terhadap adanya kemajemukan itu. Hanya karena tidak toleran itu, peperangan, penindasan, pengusiran, persengketaan, dan kekacauan seringkali terjadi. Padahal, disisi lain, kemajemukan itu memang sebuah fenomena yang tidak mungkin kita hindari. Kita hidup di dalam kemajemukan dan merupakan bagian dari kemajemukan aktif maupun pasif. Ia menyusup dan menyangkut dalam setiap dan seluruh ruang gerak kita. Maka, penerimaan akan keberadaan yang lain (koeksistensi) dengan anggapan kesamaan derajatnya dalam rangka pluralisme itu merupakan suatu kebutuhan. Sebab, pluralisme ini betul-betul menjadi alat penunjang antara manusia untuk dapat hidup berdampingan secara damai.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Sociology and Anthropology, Society |
Divisions: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Program Studi Sosiologi |
Depositing User: | Ph.D. M Taufiq Rahman |
Date Deposited: | 06 Sep 2018 00:15 |
Last Modified: | 13 Dec 2022 04:12 |
URI: | https://digilib.uinsgd.ac.id/id/eprint/13227 |
Actions (login required)
View Item |