Tingginya Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Bandung (Studi Terhadap Perceraian Tahun 2015-2017)

Amalia, Riska (2018) Tingginya Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Bandung (Studi Terhadap Perceraian Tahun 2015-2017). Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (COVER)
1_cover.pdf

Download (44kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2_abstrak.pdf

Download (47kB) | Preview
[img]
Preview
Text (DAFTAR ISI)
3_daftarisi.pdf

Download (169kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
4_bab1.pdf

Download (458kB) | Preview
[img] Text (BAB II)
5_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (646kB) | Request a copy
[img] Text (BAB III)
6_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (802kB) | Request a copy
[img] Text (BAB IV)
7_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (244kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
8_daftarpustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (286kB) | Request a copy

Abstract

Sepanjang tahun 2015-2017 perkara perceraian di Pengadilan Agama Bandung terus mengalami peningkatan. Sementara angka perkawinan bersifat fluktuatif atau naik turun. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang memuat asas mempersulit perceraian seolah-olah tidak mampu menekan angka perceraian ke titik yang lebih rendah. Perceraian harusnya sebagai pintu darurat, dibolehkan namun bukan sebagai tujuan. Namun trendnya, orang yang bercerai ke Pengadilan Agama Bandung malah semakin banyak dan bertambah setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui faktor yang menyebabkan peningkatan perkara perceraian di Pengadilan Agama Bandung; mengetahui proses pemeriksaan perkara perceraian di Pengadilan Agama Bandung; mengetahui alasan-alasan dari perkara perceraian yang diajukan ke Pengadilan Agama Bandung. Penelitian ini berangkat dari pemikiran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang memuat asas mempersulit perceraian. Penelitian ini menggunakan kajian asas hukum. Asas hukum merupakan unsur yang penting dan merupakan pokok dari peraturan hukum. Pendekatan asas hukum tersebut dihubungkan dalam proses pemeriksaan perkara perceraian. Peneliti menggunakan desain penelitian dengan metode kualitatif menggunakan pendekatan deskriptif analisis. Penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Seperti: studi dokumen, studi pustaka, dan wawancara. Hasil penelitian ini bahwa faktor penyebab meningkatnya jumlah perkara perceraian di Pengadilan Agama Bandung sepanjang tahun 2015-2017 meliputi beberapa faktor yaitu: pertama, Kurangnya kesadaran hukum; kedua, aspek legalitas; ketiga, krisis moral (perselingkuhan dan KDRT); keempat, buruknya kondisi ekonomi keluarga; dan kelima, kurangnya tanggung jawab pasangan dalam perkawinan. Proses pemeriksaan perkara di Pengadilan Agama Bandung masih ada yang belum sesuai dengan hukum acara Peradilan Agama dalam hal memaksimalkan pemanggilan pihak tergugat yang tidak hadir dalam sidang pertama. Pasal 127 HIR mengatur bahwa, jika seorang tergugat tidak hadir atau tidak menyuruh oranglain menghadap mewakilinya, maka pemeriksaan perkara itu diundurkan sampai pada hari persidangan lain, yang paling dekat. Artinya, pasal tersebut menganjurkan supaya pihak tergugat dipanggil dua kali berturut-turut, namun pada faktanya ada perkara yang diputus verstek hanya dengan menempuh satu kali sidang. Alasan-alasan perceraian di Pengadilan Agama Bandung sepanjang tahun 2015-2017 yaitu: Pertengkaran terus-menerus, ekonomi, tidak ada tanggung jawab, gangguan pihak ketiga, KDRT, dan judi.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Perkara;Perceraian;Peradilan
Subjects: Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Perceraian Menurut Islam
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyah
Depositing User: Riska Amalia mahasiswa
Date Deposited: 16 Aug 2018 04:01
Last Modified: 16 Aug 2018 04:01
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/12702

Actions (login required)

View Item View Item