Fatwa MUI Nomor 9A Tahun 2008 Tentang Hukum Pelarangan Khitan Terhadap Perempuan Dalam Perspektif Mazhab Syafi’i Dan Mazhab Hanafi

Nurjanah, Asriyani (2018) Fatwa MUI Nomor 9A Tahun 2008 Tentang Hukum Pelarangan Khitan Terhadap Perempuan Dalam Perspektif Mazhab Syafi’i Dan Mazhab Hanafi. Diploma thesis, UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

[img]
Preview
Text (1_COVER)
5_cover.pdf

Download (158kB) | Preview
[img]
Preview
Text (2_ABSTRAK)
9_ABSTRAK .pdf

Download (283kB) | Preview
[img]
Preview
Text (3_DAFTAR ISI)
7_Daftar Isi.pdf

Download (298kB) | Preview
[img]
Preview
Text (4_BAB1)
1_bab1.pdf

Download (597kB) | Preview
[img] Text (5_BAB2)
2_bab2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (530kB) | Request a copy
[img] Text (6_BAB3)
3_bab3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (7_BAB4)
4_bab4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (238kB) | Request a copy
[img] Text (8_DAFTAR PUSTAKA)
8_Daftar Pustaka .pdf
Restricted to Registered users only

Download (300kB) | Request a copy

Abstract

Khitan perempuan telah banyak dipraktekan di beberapa Negara termasuk di Indonesia dan memiliki landasan hukum dalam Fatwa Majelis Ulama Indonesia nomor 9A tahun 2008. Namun dikalangan para ulama terdapat perbedaan pendapat, seperti mazhab Syafi’i mewajibkan khitan baik bagi laki-laki dan perempuan. Sedangkan mazhab Hanafi menganggap bahwa khitan adalah sunnah. Oleh karena itu, fatwa MUI nomor 9A tahun 2008 menarik untuk dikaji menurut prespektif mazhab Syafi’i dan mazhab Hanafi Tujuan penelitian ini, pertama untuk mengetahui hukum khitan terhadap perempuan yang dikemukakan oleh Fatwa MUI nomor 9A tahun 2008 dan metode istinbath fatwa MUI. Kedua, untuk mengetahui pendapat dan metode madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi tentang hukum khitan terhadap perempuan. Ketiga, tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis perbandingan fatwa MUI tentang hukum khitan terhadap perempuan dalam perspektif madzhab Syafi’i dan madzhab Hanafi. Dalam pembahasan skripsi ini, penulis menggunakan metode studi kepustakaan (library research). Yaitu mengadakan penelitian secara teliti mengenai literature yang berkaitan dengan pokok pembahasan yang ada dalam skripsi ini. Dalam riset ini data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan pola pikir deskriptif kualitatif yaitu metode yang berusaha memecahkan masalah dengan cara mengumpulkan berbagai sumber-sumber tertentu, terutama sumber Fatwa MUI yang didapatkan langsung dari buku Fatwa MUI serta buku atau kitab dari kedua mazhab tersebut. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertama, fatwa MUI menetapkan hukum khitan terhadap perempuan adalah makrumah dengan metode istinbath fatwa MUI adalah Al-Qur’an dan hadits. Kedua, pendapat madzhab Syafi’i tentang hukum khitan terhadap perempuan adalah wajib, madzhab Syafi’i dalam menetapkan hukum ini menggunakan Al-Qur’an, hadits dan qiyas. Kemudian madzhab Hanafi berpendapat bahwa hukum khitan terhadap perempuan adalah sunnah, metode istinbath hukum madzhab Hanafi dalam menetapkan hukum ini adalah Al-Qur’an dan hadits. Ketiga, analisis dari penelitian ini yaitu, fatwa MUI hampir sama dengan hukum madzhab Hanafi yang menyatakan khitan perempuan adalah sunah. Fatwa MUI menetapkan hukumnya adalah makrumah, sebagai sekedar kebolehan. Jika diartikan hukum khitan perempuan menurut fatwa MUI adalah mubah.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: Fatwa MUI, Mazhab Syafi'i dan Hanafi; Khitan Perempuan
Subjects: Al-Qur'an (Al Qur'an, Alquran, Quran) dan Ilmu yang Berkaitan
Al-Hadits dan yang Berkaitan
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam
Fikih (Fiqih, Fiqh), Hukum Islam > Khitan
Divisions: Fakultas Syariah dan Hukum > Program Studi Perbandingan Madzhab dan Hukum
Depositing User: Asriyani asriyani Marsudi
Date Deposited: 17 Jul 2018 03:30
Last Modified: 17 Jul 2018 03:30
URI: https://etheses.uinsgd.ac.id/id/eprint/11243

Actions (login required)

View Item View Item